- Fenomena terkait dengan pinjol atau pinjaman online seakan tidak pernah habis dengan masalah yang ada di Indonesia.
Apalagi banyak tawaran dari berbagai orang atau tokoh demi meraih hati masyarakat agar bisa menggunakan aplikasi pinjol terutama di forum media sosial.
Berbicara soal media sosial ada layanan dimana bisa menimbulkan sebuah kerugian bagi masyarakat, yaitu layanan joki pinjol.
Bagi Anda yang masih asing mendengar istilah ini, lebih baik pelajari terlebih dahulu agar tidak mudah terkena tipu.
Baca Juga: Hore, Sumatera Barat Ada Proyek Baru! Flyover Sitinjau Lauik Mulai Dibangun Akhir Tahun 2023: Catat Tanggalnya
Pengertian Joki Pinjol
Istilah joki sendiri tentu sudah sangat familiar di masyarakat. Bagi Anda yang pernah menggunakan jasa calo maka joki akan memberikan layanan yang kurang lebih sama.
Joki merupakan orang yang membantu Anda untuk mengakses layanan tertentu. Misalnya joki untuk membantu perpanjang STNK yang bermasalah.
Mirip seperti joki pada umumnya, joki pinjol bertugas untuk mengurus akses pinjaman online sampai selesai dan cair.
Baca Juga: Rincian Tugas dan Tanggung Jawab Direksi BUMN, Dilihat dari Besaran Gaji Direksi BUMN dan Insentifnya
Kedengerannya joki pinjol memang sangat membantuk dan berdampak positif. Tetapi di balik itu semua ada risiko yang harus menjadi pertimbangan.
Risiko Joki Pinjol
1. Biaya layanan yang sangat tinggi
Meminjam aplikasi saja dapat dikenakan bunga dan admin, sedangkan jasa joki juga akan memberikan biaya layanan yang tak kalah tingginya.
Hal tersebut bisa membuat uang Anda semakin sedikit. Padahal Anda harus melunasi pinjaman beserta bungnya.
2. Penipuan
Selanjutnya adalah terdapat potensi penipuan joki pinjol yang tinggi. Jasa ini bisa saja akan mencairkan dana tanpa memberikan kepada Anda.
Apalagi bila Anda ingin meminjam belasan juta, kerugian yang ditanggung hanya pihak meminjam.
3. Akses ke pinjaman online ilegal
Potensi untuk pinjaman online ilegal oleh joki pinjol sangat tinggi. Disebut ilegal karena layanan pinjolnya tidak terdaftar di OJK atau Otoritas Jasa Keuangan.
Hal ini membuat Anda terjerat bunga yang tidak masuk akal atau lebih tinggi dari suku bunga yang diterapkan resmi oleh Bank Indoneisa atau BI.
4. Data yang dapat disalahgunakan
Banyak kasus dari masyarakat yang memiliki pengalaman menggunakan joki pinjol akibat datanya disalahgunakan.
Sebab untuk mengajukan pinjol mesti menyerahkan data diri seperti KTP dan NPWP. Data tersebut dapat tersebar dan digunakan untuk akses pinjol yang lebih banyak.
Baca Juga: Kunci Jawaban dan Terjemahan Soal Bahasa Inggris Kelas 4 SD/MI Halaman 60 kurikulum 2013
Cara Kerja Joki Pinjol
1. Menawarkan layanan
Jasa joki akan ditawarkan layanan mereka lewat chat WA, Telegram, hingga telepon. Pesan tersebut penuh dengan iming-iming yang menarik agar mencuri hati nasabah.
2. Meminta data pribadi untuk pengajuan pinjaman
Bila Anda menghubungi joki pinjol, maka mereka akan segera minta data pribadi nasabah dengan alasan untuk mengajukan pinjaman.
Dari situ sudah jelas akan berisiko data yang disebarluaskan. Beberapa data yang diminta seperti KTP, NPWP, bahkan foto selfie.
3. Mengajukan pinjaman
Joki pinjol langsung mengajukan pinjaman melalui aplikasi pinjol legal maupun ilegal.
Namun data utama seperti KTP akan sesuai dengan data yang Anda berikan sedankan data lainnya akan diisi secara asal. Misalnya data tempat bekerja atau pendapatan.
4. Joki pinjol akan meminta bagi hasil
Ketika dana diaplikasi sudah cari, maka joku langsung meminta bagi hasil di luar nalar nasabah.
Rata-rata upah dari jasa ini bisa sampai 10% dari total pinjaman yang Anda inginkan. Padahal Anda harus membayar admin dan bunga dari aplikasi pinjol.
Bila Anda tidak segera membayar, pihak joki akan mengancam. Mengingat mereka sudah tau data pribadi Anda dan melakukan penagihan secara kasar.
Itulah risiko dan cara kerja joki pinjol. Sepintas joki pinjol adalah layanan yang cukup membantu. Tetapi kenyataannya joki pinjol lebih bahaya dengan joki yang lain.***