- Lembaga Survei Charta Politika mengadakan penelitian mengenai kepantasan Gibran Rakabuming Raka menjadi Cawapres di Pemilu 2024.
Ternyata sebagian besar dari responden tersebut menilai Gibran Rakabuming tidak pantas menjadi Cawapres.
Ketidakpantasan Gibran Rakabuming Raka, menurut Survei tersebut didasari oleh banyak hal, mulai dari efek Politik Dinasti hingga umurnya.
Survei ini dilakukan terhadap 2400 responden yang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Para responden memenuhi syarat berusia umur 17 tahun ke atas.
Metode yang digunakan pada survei mengenai kepantasan Gibran tersebut adalah multistage random sampling.
Pengambila data survei ini dilakukan pada 26-31 Oktober 2023 dengan sistem tatap muka dengan tingkat margin error sebesar 2 persen.
Baca Juga: Kisah Anwar Usman yang Mendapatkan Inspirasi dan Pengalaman Berkesan dari Dunia Teater
Dari 2400 responden, sekitar 48,9 persen menilai Gibran Rakabuming Raka belum atau tidak pantas menjadi cawapres.
Dari kelompok yang menyatakan Gibran tak pantas menjadi cawapres tersebut, sekitar 55,4 persen responden beralasan bahwan Ia masih muda dan belum memiliki banyak pengalaman menjadi pejabat publik.
Sekitar 26,7 persen dari kelompok tersebut menilai Gibran tak pantas menjadi Cawapres karena ada faktor politik dinasti.
Sebanyak 12,4 persen menyatakan bahwa Gibran tak pantas menjadi cawapres karena dianggap merupakan bentuk penyalahgunaan kekuasaan oleh Presiden Jokowi.
Lalu sebanyak 3,2 persen menganggap Gibran terlalu ambisius dan tidak punya loyalitas kepada partai atau organisasi.