- Pasukan Israel tengah memfokuskan serangan ke rumah sakit terbesar di Gaza, Palestina yakni RS Al Shifa.
Serangan langsung tersebut berupa serbuan hingga penggeledahan ke RS Al Shifa pada Rabu, 15 November 2023 pada dini hari waktu setempat.
Baca Juga: Dorong Ekspor ke Kuwait, Wamendag Jerry Sambuaga: Potensi Pasar Sangat Besar
Dilansir dari Al-Jazeera dilaporkan pada Rabu, 15 November 2023 terjadi penembakan pada warga sipil yang hendak melarikan diri hingga penyerbuan menggunakan tank-tank ke UGD RS itu.
Bahkan, beberapa dokter dan pasien diinterogasi sehingga menimbulkan ketakutan.
Dr Munir al-Bursh, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, mengatakan kepada televisi Al Jazeera bahwa pasukan Israel telah menggerebek sisi Barat kompleks medis.
Baca Juga: Tol Baru Jawa Barat Paket 3 Telan Dana Rp882,6 Miliar, Mampu Kendalikan Traffic Jakarta?
“Ada ledakan besar dan debu masuk ke area tempat kami berada. Kami yakin ledakan terjadi di dalam rumah sakit,” ungkap Bursh.
Pihak media Al-Jazeera juga melaporkan setidaknya sekitar 30 orang dibawa keluar dari gedung RS Al-Shifa dengan pakaiannya dilucuti.
Pasukan nasionalisme Palestina, Hamas mengungkapkan ada 650 pasien dan 5.000 hingga 7.000 warga sipil lainnya yang terjebak di dalam halaman rumah sakit.
Baca Juga: Ekstrim! 3 Proyek Rel Kereta Paling Berbahaya di Dunia, Indonesia Ada Gak?
Bahkan berada di bawah ancaman tembakan penembak jitu dan drone Israel.
Adapun, di tengah kekurangan bahan bakar, air dan persediaan, 40 pasien dinyatakan telah syahid dalam beberapa hari terakhir.
Tidak hanya itu, tercatat tiga puluh enam bayi tertinggal di bangsal neonatal setelah tiga bayi meninggal.