- Minat investor asing terhadap proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) tengah menjadi sorotan.
Menurut Otorita IKN, ada 304 Letter of Intent yang tiba dari 21 negara berbeda.
Negara-negara tersebut meliput Amerika Serikat, Eropa, Cina, Korea Selatan, Jepang, Singapura dan Malaysia.
Baca Juga: Progres Pembangunan IKN Capai 60 Persen, Pemasangan Bilah Burung Garuda Hampir Rampung
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital IKN, Mohamed Ali Berawi, menyampaikan bahwa LOI tersebut menunjukkan minat besar negara-negara tersebut untuk berperan serta dalam pembangunan IKN.
Namun, sebagaimana dikutip dari YouTube Lensa Nusantara, penerimaan LOI hanyalah merupakan tahap awal.
Setelah itu, selanjutnya dilakukan diskusi intensif satu-persatu untuk melihat jenis investasi yang akan dilakukan dan kebutuhan dari perusahaan-perusahaan tersebut.
Ali Berawi menegaskan bahwa proses ini bukanlah proses yang singkat.
Semua tahap proses penandatanganan non-disclosure agreement hingga pembuatan bisnis proposal melalui evaluasi ketat.
Perbedaan kepentingan antara pemerintah dan perusahaan menjadi salah satu tantangan utama dalam negosiasi ini.
Guru besar Teknik Sipil Universitas Indonesia ini menjelaskan bahwa perusahaan mencari keuntungan maksimal, sementara pemerintah berfokus pada manfaat maksimal bagi masyarakat.
Proses negosiasi menjadi krusial untuk memastikan bahwa investasi tersebut membawa keuntungan bagi semua pihak.
Diskusi masih berlangsung terkait poin-poin yang akan menghasilkan manfaat bersama.