- Awal Januari 2024, jagat media online dihebohkan dengan video penemuan satu truk berisi 226 anjing yang sedang dalam perjalanan ke Solo.
Anjing-anjing tersebut dicurigai bakal dikonsumsi dagingnya.
Tentu saja, hal ini tidak mengejutkan jika kalian tahu, Solo merupakan salah satu daerah dengan konsumsi anjing paling tinggi di Indonesia.
Terkait daging anjing yang menjadi makanan di Indonesia, pernah ditolak oleh lima organisasi pada tahun 2018.
Baca Juga: Jokowi Tanggapi Respon Anies Soal Komentarnya pada Debat Capres: Saya Berbicara kepada Tiga Calon
Pada saat itu, lima organisasi non-profit yang bergerak terkait kepedulian binatang melahirkan sebuah kampanye Dog Meat Free Indonesia.
Kampanye tersebut bertujuan untuk menjamin kesejahteraan binatang, dalam hal ini anjing serta melindungi kesehatan masyarakat dari rabies yang mungkin dapat tersebar dari konsumsi daging anjing.
Kelima organisasi yang menggerakan kampanye ini adalah Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Change for Animal Foundation (CFAF), Animal Friends Jogja (AFJ), Humane Society International (HIS), dan Four Paws.
Berdasarkan penelusuran mereka pada tahun 2020, terdapat sekitar 1 juta anjing yang dikonsumsi tiap tahunnya di Indonesia.
Selain itu, ada tiga kota dengan sumbangsih terbesar untuk konsumsi anjing yang berasal dari Solo dengan 13.700 anjing per bulan, Medan kurang lebih 10.000 anjing per bulan, dan Jakarta 9.520 anjing per bulan.
Adapun faktor penyebab banyak orang mengkonsumsi anjing adalah faktor ekonomi dan faktor budaya.
- Faktor Ekonomi