- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengadakan pertemuan dengan Menteri Transportasi Republik Rakyat China, Li Xiaopeng, pada Jumat (12/1) di Kota Beijing, Tiongkok.
Pertemuan ini difokuskan pada peluang peningkatan kerja sama bilateral di sektor transportasi.
Menhub menyampaikan bahwa kedua negara berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama dalam pengembangan infrastruktur transportasi nasional.
“Pemerintah Indonesia berniat untuk menggunakan satu set Kereta Otonom dari CRRC dalam operasional IKN. Satu set kereta terdiri dari tiga gerbong, mampu menampung 307 penumpang, dengan kecepatan operasional 40 km/jam dan kecepatan maksimal 70 km/jam," ujar Menhub Budi Karya.
Ia menyoroti keberhasilan Whoosh Jakarta - Bandung sebagai bukti konkrit dari kerja sama bilateral yang telah dioperasikan dan mendapat respons positif dari masyarakat. Proyek ini dianggap sebagai potensi pengembangan di masa mendatang.
Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung merupakan bukti nyata keberhasilan kerja sama bilateral Indonesia China. Antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap Whoosh jadi patokan proyek potensial untuk dikembangkan kedepannya,” ucap Menhub Budi Karya.
Ingin kembali mengulang kerja sama ‘Whoosh’ di IKN, Menhub ajak swasta China bangun kereta otonom di IKN.
Baca Juga: Aksi Unik di Jakarta: Viral Pencoretan dengan Pilox pada Alat Peraga Kampanye, Apa Alasannya?
Sehubungan dengan pembangunan Kereta Otonom atau Automated Rail Transit (ART) di Ibukota Nusantara (IKN), Menhub mengungkapkan bahwa telah dilakukan penjajakan dengan pihak Tiongkok, khususnya melalui China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC).
Kereta otonom ini merupakan terobosan canggih terbaru dari China. Kereta ini dioperasikan tanpa menggunakan rel dan bisa menyatu dengan jalan raya.
Pemerintah Indonesia berkeinginan menggunakan satu set Kereta Otonom dari CRRC untuk pengoperasian di IKN.
Dijelaskan bahwa satu set kereta terdiri dari tiga gerbong dengan kapasitas 307 penumpang, kecepatan operasional 40 km/jam, dan kecepatan maksimal 70 km/jam.