bdadinfo.com

Proyek Strategis Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Sepaku Semoi: Meningkatkan Kesejahteraan dan Menjamin Pasokan Air Bersih di IKN - News

Proyek Strategis Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Sepaku Semoi di IKN (YouTube Lensa Nusantara)

- Kesempatan ini akan membahas sebuah proyek infrastruktur yang sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah mempercepat pembangunan instalasi pengolahan air Sepaku Semoi.

Ini adalah sebuah proyek megah yang diharapkan menjadi sumber air minum utama bagi seluruh penduduk IKN.

Proyek ini difokuskan untuk menjamin pasokan air bersih yang memadai dan berkualitas.

Baca Juga: LMAN Allokasikan Rp1,43 Triliun untuk Pembangunan Ibu Kota Negara: Fokus pada Pembebasan Lahan dan Infrastruktur

Pada pekan lalu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono secara langsung memeriksa kemajuan pembangunan IPA Sepaku Semoi.

Beliau memberikan pesan penting, menekankan perlunya detail, kecepatan, dan tingkat kualitas tinggi dalam konstruksi.

Seperti dikutip dari YouTube Lensa Nusantara, pengawasan intensif juga dianggap kunci keberhasilan proyek ini.

Jaringan IPA ini akan menjadi sumber air minum utama bagi seluruh penduduk IKN, sehingga konstruksinya harus dilakukan dengan hati-hati dan pengawasan yang intensif.

Baca Juga: Pimpinan Toyota Sampaikan Keraguan Terkait Transisi Penuh Ke Mobilitas Listrik, Akio Toyoda: Memenuhi Kebutuhan Pasar selain Mobil Hybrid dan Listrik!

"Jaringan IPA ini adalah sumber air minum utama bagi seluruh penduduk IKN nantinya. Jadi konstruksinya harus dilakukan secara hati-hati, pengawasannya harus lebih intens," kata Basuki, dalam keterangan tertulis pada hari Selasa, tanggal 23 Januari 2024.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti, menambahkan informasi bahwa pada tahap pertama, IPA ini memiliki kapasitas 300 liter per detik yang diambil dari Intake Sungai Sepaku.

Selain itu, infrastruktur ini dilengkapi dengan dua reservoir induk berkapasitas 6.000 m³ masing-masing, dan bangunan pendukung untuk mendukung operasional IPA.

Diana Kusumastuti menyebutkan bahwa progres pembangunan saat ini telah mencapai 28,8%, dengan target beroperasi pada Juni 2024.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat