- Sejak tahun 2012, wacana pembangunan bandara baru di bakal ibu kota Sumatera Barat menjadi topik yang mencuri perhatian.
Dengan lahan kosong seluas 200 hektar, proyek ini telah menjadi perbincangan serius seiring dengan kunjungan pejabat pada tahun 2013.
Dilansir dari laman kulonprogokab.go.id, proyek ini mendapatkan restu dari Gubernur Sumatera Barat saat itu, Irwan Prayitno, yang bahkan meninjau langsung lokasi yang diusulkan untuk pembangunan bandara tersebut.
Pilihan lokasi ini didasarkan pada kriteria yang sangat sesuai, yakni lahan yang luas tanpa penghalang seperti bukit, berkontur alam terbuka.
Meskipun mendapat dukungan dari gubernur dan kunjungan tim konsultan bandara, proyek ini mengalami penolakan, terutama dari beberapa fraksi anggota dewan provinsi.
Lokasi yang sempat dipilih untuk pembangunan bandara ternyata adalah Payakumbuh.
Hal ini merupakan sebuah usulan yang berhubungan dengan wacana pemindahan ibu kota Sumatera Barat.
Pada tahun 2022, anggota DPRD provinsi, Muzli M. Nur, mengusulkan Payakumbuh sebagai ibu kota baru yang menggantikan Padang.
Usulannya berlandaskan faktor keamanan, di mana Padang dianggap rawan bencana alam seperti gempa bumi, sedangkan Payakumbuh dianggap minim risiko bencana alam.
Pemindahan ibu kota juga dipertimbangkan untuk menciptakan kawasan ekonomi baru yang meratakan persebaran penduduk di provinsi tersebut.
Namun, usulan tersebut hanya tinggal sebatas wacana, tidak pernah disampaikan secara resmi kepada pihak terkait.