- Dalam rangka memperluas pengembangan kota dan konektivitas antar dan dalam kota di IKN, tol bawah laut dengan teknologi modern menjadi salah satu infrastruktur yang akan mempermudah mobilitas dari kota Balikpapan dan sekitarnya menuju ke ibukota negara yang dipisahkan oleh Teluk Balikpapan.
Pembangunan tol bawah laut tentu akan memberikan banyak manfaat penting.
Hadirnya tol ini akan mempersingkat jarak tempuh masyarakat dari kota-kota yang berada di sekitar IKN, seperti Balikpapan dan Samarinda yang dipisahkan oleh Teluk Balikpapan ke Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara yang merupakan lokasi IKN.
Baca Juga: Investasinya 14,74 Triliun! Jembatan Terpanjang Hubungkan 3 Pulau di Kepulauan Riau, Kapan Rampung?
Masyarakat dari Balikpapan yang akan menyeberang ke Penajam Paser Utara selama ini harus menggunakan sarana transportasi laut seperti kapal feri, speed boat, atau kapal kelotok.
Dengan adanya tol yang dilengkapi dengan terowongan bawah laut, perjalanan akan jauh lebih efisien dari yang tadinya memakan waktu selama 50 menit, nantinya bisa menjadi hanya 30 menit saja.
Mengingat pembangunan tol bawah laut memakan biaya yang sangat fantastis, muncul beragam pertanyaan mengapa harus jalan tol yang dibangun dan bukan jembatan saja dimana lebar teluk hanya sekitar 5-7 km.
Pemerintah awalnya berencana membangun jembatan karena jika dikaji dari segi biaya, pembangunan jembatan jauh lebih ekonomis.
Namun karena mempertimbangkan pelestarian ekosistem, maka yang diutamakan adalah pembangunan terowongan bawah laut (Immersed Tunnel).
Dengan demikian, tidak ada lagi tiang yang ditancapkan yang dapat merusak ekosistem bawah laut.
Pemerintah bertujuan melindungi Bekantan yang diambang punah, Pesut, Fauna dan Flora endemik lainnya yang ada di sekitar Balikpapan mengingat Balikpapan juga adalah kawasan mangrove yang harus dijaga.
Sebenarnya pembangunan tol bawah laut merupakan teknologi baru dan pertama kalinya dilakukan di Indonesia.