- Jelang masa akhir pemerintahan Presiden Jokowi hingga saat ini masih belum sepenuhnya beberapa proyek strategis nasional (PSN) yang dapat terselesaikan.
Sebagian proyek strategis nasional yang belum dapat rampung 2023, salah satunya pembangunan Bendungan terbesar atau yang dikenal dengan sebutan "Bendungan Kreukuto" berlokasi di Aceh.
Perihal terkait pengadaan lahan untuk pembangunan Bendungan Kreukuto yang ada di Kabupaten Aceh saat itu masih mengambil langkah pengamanan yang menjadi hambatan.
Kementerian PUPR terus mempercepat pembangunan Bendungan yang terletak di Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara saat ini telah mencapai progress fisik sebesar 65,63 persen.
Dengan artinya, tidak lama lagi Bendungan Keureuto dapat secepatnya dipergunakan oleh masyarakat setempat karena memiliki dua fungsi yang sangat dibutuhkan.
Fungsi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Aceh tersebut, pertama untuk menampung air dari sungai Krueng Keureuto dan kedua untuk mampu mengatasi banjir atau mengendalikannya.
Selain itu, terkait sekitar 104 bidang lahan tanah negara dan kawasan hutan di Kabupaten Bener Meriah, saat ini juga pihak BWSS-I sedang menunggu pendampingan hukum (Legal Assistant) dari Kejaksaan Tinggi Aceh.
Hal tersebut menjadi perhatian bersama agar bisa menemukan solusi nyata sehingga proses pengadaan lahan berjalan dengan lancar demi percepatan pembangunan Bendungan Keureuto.
Plt. Asisten II Setda Aceh, Mawardi mengatakan bahwa dirinya kepada pihak Instansi Vertikal dan Stakeholder untuk segera menyelesaikan inventarisasi permasalahan Bendungan Keureuto tersebut.
Tujuan dari adanya pembangunan Bendungan ini yang berasal dari Sungai Krueng Keureuto di Kabupaten Aceh Utara menjadi penyebab utama terjadinya banjir di Kota Lhoksukon dan sekitarnya.
“Sungai Krueng Keureuto tergolong dalam tipe cabang kipas dengan beberapa anak sungai," ucapnya