- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini sedang mengebut perampungan Bendungan Sidan.
Pembangunan Bendungan Sidan masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditargetkan selesai pada tahun 2024 ini.
Salah satu dari 65 PSN bendungan ini terletak di perbatasan tiga kabupaten di Bali.
Sebanyak 5 desa terdampak akibat pembangunan ini di tiga kabupaten tersebut.
Kelima desa tersebut menjadi lokasi Tapak Bendungan dan Genangan bendungan, yaitu Desa Sidan (Kabupaten Badung) Desa Buahan Kaja (Kabupaten Gianyar), Desa Bunutin, Desa Mengani, dan Desa Langgahan (Kabupaten Bangli).
Bendungan yang menghabiskan anggaran senilai Rp 1,67 triliun ini mulai dibangun pada Oktober 2018 lalu dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2024.
Dibangun di atas lahan seluas 82,73 hektar, Bendungan Sidan memiliki kapasitas penampungan air hingga 3,8 juta meter kubik.
Baca Juga: Sumatera Selatan Sumbang Besar Produksi Pisang Indonesia! 5 Daerah Ini Jadi Penghasil Utama
Bendungan ini nantinya akan menyediakan air baku untuk wilayah Kabupaten Gianyar, Kabupaten Badung, Kota Denpasar, dan Kabupaten Tabanan.
Kurangnya ketersediaan air baku di Bali membuat Pemerintah Provinsi membangun 7 bendungan di Bali, 2 diantaranya masih dalam proses pengerjaan.
Selain menyediakan air baku, nantinya bendungan ini berpotensi sebagai lokasi pariwisata, pembangkit listrik tenaga mikrohidro atau PLTM, dan sebagai kawasan konservasi.
Debit air di Bendungan Sidan mencapai 1.750 liter per detik sebagai penyedia air baku untuk wilayah Sarbagita.
Sebanyak 750 liter per detik untuk air baku wilayah Kota Denpasar, 500 liter per detik untuk Kabupaten Badung, 300 liter per detik untuk Kabupaten Gianyar, dan 200 liter per detik untuk Kabupaten Tabanan.