- Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) menjadi salah satu proyek unggulan yang dibesut oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Jokowi sebelumnya menargetkan Jalan Tol Trans Sumatera ini terhubung dari Lampung sampai Aceh pada tahun 2024 tepat saat masa jabatannya habis.
Namun, sebagaimana diketahui, kini di tahun 2024 target tersebut meleset dari rencana awal yang ditetapkan.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sepakat pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera hanya tersambung sampai Provinsi Jambi.
Ruas Jalan Tol Trans Sumatera ynag bisa dimaksimlakan dan dikoneksikan hanya bisa sampai Jambi. Belum bisa menyentuh Sumatera Barat maupun Riau.
Lantas apa yang menjadi sumber masalah atau penyebab mega proyek Jalan Tol Trans Sumatera tersebut meleset dari target, berikut faktanya:
- Rumitnya pembebasan lahan
Menurut pengamat sekaligus Koordinator Indonesia Toll Road Watch (ITRW) Deddy Herlambang, hal pertama yang menjadi hambatan penyelesaian Jalan Tol Trans Sumatera adalah sulitnya pembebasan lahan.
Melansir kanal YouTube Infor Pagi, menurutnya, tanah atau lahan di Sumatera ini masih banyak sekali yang merupakan tanah adat.
Pembebasan lahan tidak dilakukan dengan seperti biasanya sebagaimana yang dilakukan di daerah-daerah lain.
Hal tersebut membuat pembebasan lahan harus diselesaikan secara adat istiadat.
- Kurang pendanaan
Deddy juga menilai, butuh dana besar untuk menyelesaikan proyek Jalan Tol Trans Sumatera ini.