bdadinfo.com

Calon Ibu Wajib Tahu! Studi tentang Paparan Pestisida di Masa Kehamilan Berpotensi Memicu Autisme pada Anak dan Cara Mengatasinya - News

Studi tentang Paparan Pestisida di Masa Kehamilan Berpotensi Memicu Autisme (Freepik)

- Pestisida adalah suatu campuran bahan kimia yang biasa digunakan bidang pertanian dan perkebunan untuk membasmi hama seperti tikus, gulma, serangga, bakteri atau mikroba yang mengganggu tanaman.

Umumnya, penggunaan pestisida dilakukan dengan tujuan menjaga kualitas dan kuantitas tanaman yang akan dijadikan sumber bahan pangan.

Beberapa studi mengungkapkan, paparan pestisida melalui buah dan sayur yang dikonsumsi dapat mempengaruhi kesehatan, terutama bagi ibu hamil.

Padahal, buah dan sayur merupakan sumber pangan yang wajib dikonsumsi ibu hamil untuk menjaga kesehatan ibu dan janin di masa kehamilan hingga melahirkan. Berikut penjelasannya!

Baca Juga: Pendeta Gideon Simanjuntak Memang Bejat Sejak Dulu, Ternyata Cuma Taubat Cabe! Buktinya Terseret Kasus Kekerasan Seksual Terhadap 5 Wanita Cantik

1. Ciri-ciri buah dan sayur yang mengandung pestisida

Mengutip dari sajiansedap.grid.id, ciri-ciri sayur yang mengandung pestisida dapat dilihat dari kondisi daun dan batang.

Sayuran yang mengandung pestisida, cenderung memiliki warna daun yang lebih menarik dan daun yang mulus atau tidak memiliki lubang seperti dimakan ulat sedikitpun.

Adapun sayuran bebas pestisida terlihat memiliki warna yang biasa saja seperti warna sayuran pada umumnya dan seperti memiliki lubang-lubang kecil pada daunnya.

Baca Juga: Tim Gabungan Polrestabes Medan Gerebek Tiga Lokasi Narkoba di Desa Paya Geli: Dua Pelaku Diamankan

2. Bagaimana paparan pestisida dapat memicu autisme pada anak?

Menurut sebuah studi, pestisida memiliki efek EDC (Endocrine Disruptor Chemical) atau memiliki sifat antitiroid, yaitu faktor yang dapat menyebabkan autisme (Journal of Health Science and Physiotherapy, 2020).

Beberapa jenis pestisida yang memiliki efek EDC antara lain 2,4-dichlorophenoxyacetic acid (2,4-D), mancozeb, acetochlor, amino triazole, amitrole, bromoxynil, pendimethalin, dan thiourea.

Bahan-bahan tersebut dapat berkompetisi dengan reseptor hormon tiroid, sehingga menyebabkan hormon tiroid tidak dapat berikatan dengan reseptor, kerja hormon tiroid dapat terinhibisi dan terjadilah kondisi hipotiroid.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat