- Teuku Markam, nama yang melambangkan keberanian dan keteguhan dalam membangun Indonesia, khususnya di masa pemerintahan Ir. Soekarno.
Lahir pada 12 Maret 1924 di desa Seuneudon, Aceh Utara, beliau tumbuh dalam keterbatasan setelah kehilangan kedua orangtuanya di usia muda.
Namun, ketidakadilan hidup tak menghentikan langkahnya untuk berjuang.
Sejarah Teuku Markam dimulai dari perannya sebagai anggota Tentara Rakyat Indonesia (TRI) di Sumatera Utara.
Dalam baku tembak dan upaya mediasi antarsuku, keberanian dan kepemimpinannya mulai dikenal.
Kegigihannya memperjuangkan keadilan mengantar langkahnya ke Jakarta, di mana ia bertemu dengan Presiden Soekarno.
Baca Juga: Pererat Hubungan Antar Insan Pers dan Ormas, Pemkab Agam Gelar Buka Bersama
Dikenal sebagai pengusaha kaya Aceh, Teuku Markam mendirikan PT. Karkam dan terlibat dalam proyek-proyek besar untuk memajukan bangsa, seperti pembebasan lahan Senayan untuk pembangunan pusat olahraga nasional.
Namun, masa Orde Baru membawa beliau pada penderitaan, dituduh sebagai antek PKI tanpa proses pengadilan, harta kekayaannya disita, dan dijebloskan ke penjara.
Meski dihantui tuduhan yang tak berdasar, semangatnya tak luntur.
Baca Juga: Kondisi Pasca Gempa Taiwan, Tidak ditemukan Warga Negara Indonesia yang Menjadi Korban
Setelah dibebaskan pada tahun 1974, ia mendirikan PT. Marjaya dan terlibat dalam proyek pembangunan infrastruktur di Aceh dan Jawa.
Sayangnya, prestasinya tak diakui, terobosan-terobosan pembangunannya tidak pernah diresmikan oleh rezim Orde Baru.