– Sumatera Barat (Sumbar) terus mengebut pembebasan lahan tol Padang-Sicincin agar bisa segera tuntas 100 persen.
Sejumlah strategi pun ditempuh demi menyukseskan konstruksi fisik dan soal ganti rugi dari tol Padang-Pekanbaru Seksi 1 tersebut.
Pasalnya, dengan kehadiran jalan tol akan menjadi salah satu faktor yang dapat menunjang dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sumatera.
Dengan menyediakan dan mengembahkan infrastruktur, salah satunya yakni jalan tol, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia juga akan meningkat.
Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur sebagai penggerak roda perekonomian menjadi hal yang utama dan krusial.
Hal ini karena infrastruktur merupakan prasarana yang akan menentukan bagaimana perekonomian negara dapat berjalan dan akhirnya akan berpengaruh kepada kesejahteraan masyarakat.
Apabila infrastruktur suatu negara lemah maka perekonomian suatu negara akan berjalan dengan tidak efisien.
Untuk itu, Proyek Strategi Nasional (PSN) seperti akses jalan, bendungan dan irigasi, kawasan perkebunan, kereta api, energy, pelabuhan, air bersih dan sanitasi, bandar udara, pariwisata, perumahan, pendidikan, tanggul pantai dan teknologi menjadi vital.
Sumbar sendiri saat ini memiliki PSN yang terus dikebut pengerjaannya, yakni tol Padang-Pekanbaru yang dalam pembangunannya terbagi menjadi 6 (enam) seksi.
Adapun dengan kehadiran tol tersebut maka Riau dan Sumbar dapat terkoneksi dengan lintasan panjang jalan tol mencapai 254 km.
Untuk itu, Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) pada akhir 2023 lalu didampingi dengan Kepala KPKNL Padang, Ahid Iwanudin melakukan kegiatan Project Monitoring Infrastruktur tol Padang-Sicincin.