- Pemerintah Kabupaten Agam akan mengungsikan ratusan warga yang tinggal di sekitar jalur batu besar yang akan diledakkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di kawasan Jorong Kapalo Koto, Nagari Sungai Pua, Kecamatan Sungai Pua.
Langkah ini diambil untuk menghindari dampak negatif terhadap masyarakat setempat.
Wali Nagari Sungai Pua, Ade Firmansyah, mengungkapkan bahwa pengungsian ini dilakukan berdasarkan instruksi dari BNPB.
"Nantinya khusus masyarakat yang berada di 500 meter dari titik ledakan akan diungsikan sementara waktu untuk menghindari hal yang tidak diinginkan," ujarnya pada Rabu 29 Mei 2024.
Ade menjelaskan, sekitar 60 Kepala Keluarga yang terdiri dari lebih dari 100 jiwa akan diungsikan selama proses penghancuran batu besar tersebut.
Pemerintah setempat telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai rencana ini, dan mendapat tanggapan positif dari warga.
"Kita juga baru saja memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar dan alhamdulillah semuanya setuju dan mengerti maksud dari kegiatan ini," tambah Ade.
Proses pengungsian akan dilakukan ke posko bencana yang terletak di depan Kantor Wali Nagari Sungai Pua atau di Rumah Gadang Angku Lareh di Jorong Kapalo Koto.
Ade menambahkan bahwa pihak BNPB, TNI, dan Polri memastikan warga hanya akan mengungsi sebentar saja selama proses penghancuran berlangsung.
"Kalau kata pihak BNPB, TNI dan Polri mengatakan warga hanya akan mengungsi sebentar saja selama proses penghancuran, jadi mungkin kita akan mendirikan tenda di Rumah Gadang Angku Lareh," katanya.
Pengungsian akan dimulai sesaat sebelum proses penghancuran batu yang direncanakan berlangsung pada hari Jumat atau Sabtu.
"Rencananya akan dihancurkan pada hari Jumat atau Sabtu besok, jadi pagi hari sebelum diledakan maka kita akan mengungsikan masyarakat terlebih dahulu," jelas Ade.