- Ada wacana kembali bergulir dari anggota DPRD Provinsi mengusulkan menggantikan ibu kota Sumatera Barat yaitu kota Padang. Salah satu alasannya adalah karena faktor keamanan dan dianggap rawan bencana alam.
Diketahaui, Kota Padang adalah kota terbesar di pantai barat Pulau Sumatra sekaligus ibu kota provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kota ini adalah pintu gerbang barat Indonesia dari Samudra Hindia.
Secara geografi, Padang dikelilingi perbukitan yang mencapai ketinggian 1.853 mdpl dengan luas wilayah 1.414,96 km², lebih dari separuhnya berupa hutan lindung.
Pada pertengahan tahun 2023, penduduk Padang sebanyak 928.541 jiwa. Padang merupakan kota inti dari pengembangan wilayah metropolitan Palapa.
Sejarah Kota Padang tidak terlepas dari peranannya sebagai kawasan rantau Minangkabau, yang berawal dari perkampungan nelayan di muara Batang Arau lalu berkembang menjadi bandar pelabuhan yang ramai setelah masuknya Belanda di bawah bendera Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).
Hari jadi kota ditetapkan pada 7 Agustus 1669, yang merupakan hari penyerangan loji Belanda di Muara Padang oleh masyarakat Pauh dan Koto Tangah.
Baca Juga: Kurban Berkah Baznas, Tentramnya Mudhohi, Bahagianya Mustahik di Kabupaten Agam
Semasa penjajahan Belanda, kota ini menjadi pusat perdagangan emas, teh, kopi, dan rempah-rempah. Memasuki abad ke-20, ekspor batu bara dan semen mulai dilakukan melalui Pelabuhan Teluk Bayur.
Saat ini, infrastruktur Kota Padang telah dilengkapi oleh Bandar Udara Internasional Minangkabau serta jalur kereta api yang terhubung dengan kota lain di Sumatera Barat.
Sebelumnya, pada tahun 2022, anggota DPRD Provinsi, Muzli M. Nur, mengusulkan Payakumbuh sebagai ibu kota baru yang menggantikan Padang.
Salah satu alasannya adalah karena faktor keamanan. Dimana Padang dianggap rawan bencana alam seperti gempa bumi, sementara Payakumbuh dianggap memiliki risiko bencana alam yang lebih rendah.
Politisi PAN tersebut meminta agar pemindahan ibu kota Provinsi Sumbar ke tempat yang lebih aman atau daerah yang dinilai akan minim terdampak bencana.