- Pemerintah Pusat berencana melangsungkan proyek pembangunan infrastruktur besar di Provinsi Sumatera Barat.
Pembangunan infrastruktur tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menghadirkan 56 buah sabo dam bagi Provinsi Sumatera Barat.
Pembangunan sabo dam sendiri diperuntukkan untuk mengurangi resiko aliran banjir lahar dingin dari Gunung Marapi.
Sebagaimana diketahui, Gunung Marapi merupakan salah satu gunung paling aktif di Pulau Sumatera.
Karena aktivitasnya yang sangat tinggi, Gunung Marapi ini kerap kali menyebabkan bencana bagi daerah di sekitarnya, dalam hal ini Provinsi Sumatera Barat.
Seperti yang terjadi pada bulan Mei tahun 2024, banjir lahar dingin dari Gunung Marapi melumpuhkan sejumlah wilayah di Sumatera Barat.
Pemerintah Pusat pun memberikan perhatiannya dengan merencanakan pembangunan 56 sabo dam untuk mengurangi resiko banjir dari wilayah hulu Gunung Merapi.
Diketahui, Pemerintah Pusat mengupayakan untuk menggandeng Negara Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk melangsungkan pembangunan sabo dam di Sumatera Barat ini.
Negara jepang sendiri merupakan salah satu negara yang telah memiliki banyak pengalaman dalam membangun infrastruktur teknologi canggih seperti sabo dam tersebut.
Sabo dam sendiri dapat dikatakan sebagai salah satu teknologi canggih dalam dunia infrastruktur yang sangat efektif mengurangi kerusakan yang ditimbulkan oleh aliran material gunung berapi.
Senior Vice President JICA Kawamura Kenichi mengatakan pentingnya sabo dam untuk mengurangi resiko banjir dari wilayah hulu Gunung Merapi.