- Provinsi Sumatera Barat pada bulan Mei 2024 lalu mengalami bencana lahar dingin dari Gunung Marapi.
Gunung Marapi di Sumatera Barat sendiri acap kali menimbulkan bencana baik letusan gunung maupun banjir lahar dingin.
Tidak jarang hal tersebut mengakibatkan banyak kerusakan yang dialami di berbagai daerah dan kerugian terhadap masyarakat.
Berbicara mengenai Gunung Marapi, belum lama ini pihak Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) dikabarkan tertarik untuk melaksanakan proyek di Sumatera Barat.
Proyek infrastruktur yang menarik perhatian Jepang adalah pembangunan sabo dam untuk Gunung Marapi di Sumatera Barat.
Sabo dam tersebut merupakan bangunan raksasa yang berfungsi untuk mengendalikan aliran banjir lahar dingin dari gunung berapi.
Tentunya, pembangunan sabo dam itu sendiri sangat cocok dan diperlukan di Sumatera Barat mengingat tingginya aktivitas dari Gunung Marapi.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengupayakan kerja sama dengan pihak Jepang.
Salah satu kerja sama tersebut adalah pembangunan infrastruktur sabo dam untuk pengendalian aliran banjir lahar dingin di Sumatera Barat.
Direncanakan akan dibangun sebanyak 56 buah sabo dam di wilayah Sumatera Barat dan sebagian kecil diantaranya akan dimulai konstruksinya di tahun 2024 ini.
Senior Vice President JICA Kawamura Kenichi mengatakan pentingnya sabo dam untuk mengurangi resiko banjir dari wilayah hulu Gunung Merapi