- Aktivitas tambang galian untuk jalan tol di Gunungkidul, Yogyakarta mengancam keselamatan warga.
Pasalnya, lokasi pengerukan berada dekat sekali dengan pemukiman yang masih dihuni dan juga merupakan zona rawan longsor.
Penambangan galian diperkirakan sudah berlangsung selama setahun terakhir dengan kedalaman 10 meter.
Dalam unggahan video di akun Instagram noto_suwarno_id, terlihat jarak rumah dengan lokasi penggalian hanya sekitar 1,5 meter.
Hal inilah yang menjadi keluhan warga Dusun Nglengkong, RT29, RW6, Gedangsari, Gunungkidul.
Sebagai warga yang terdampak, Feko Nugroho resah dan menilai praktik galian jalan tol tampak mengesampingkan keselamatan masyarakat.
Baca Juga: Tak Tinggal Diam, Anji Buka Suara Usai Dituduh Selingkuh dengan Juliette Angela Istri Sexy Goath
“Kami meminta tolong Presiden Jokowi, Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengkubuwono X, serta Bupati Yogyakarta mengevaluasi perizinan tambang dan menghentikan aktivitas tersebut apabila ilegal,” tulis akun noto_suwarno_id.
Aktivitas tambang sempat terhenti pasca mendapat teguran dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia wilayah Yogyakarta.
Meskipun demikian, kegiatan tambang kembali dilanjutkan tetapi hanya berpindah lokasi 2 meter dari titik awal.
Baca Juga: Mengenal Hari Tasyrik dan Amalan yang Bisa Dilakukan, Meskipun Diharamkan Menunaikan Ibadah Puasa
Selain itu, dalam akun Instagram pribadinya @Feko_Nugroho juga mengunggah kronologis perobohan pohon yang terjadi di belakang pekarangan rumahnya pada 16 dan 18 Juni 2024.
“Sudah lapor pak Dukuh dan katanya pohon akan ditangani sama si pemilik pohon. Namun, belum ada tindakan apa-apa hingga kini,” ujar Feko dalam video berdurasi 22 menit.