- Parung Panjang, sebuah wilayah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyimpan cerita panjang tentang pertambangan.
Sejak era kolonial Hindia Belanda, kawasan ini menjadi lokasi tambang batu kapur yang dieksploitasi untuk berbagai keperluan.
Pada tahun 1888, NV Nederlandsch-Indische Steenkolen Mijnbouw Maatschappij (NISM) memulai eksploitasi batu kapur di Parung Panjang.
Penambangan dilakukan dengan metode tradisional, menggunakan tenaga manusia dan hewan.
Batu kapur yang ditambang diolah menjadi kapur mati untuk bahan bangunan, industri gula, dan pupuk.
Setelah kemerdekaan Indonesia, tambang Parung Panjang diambil alih oleh pemerintah dan dikelola oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Penggunaan teknologi modern diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dan produksi. Penambangan dilakukan dengan metode penambangan terbuka (open pit mining).
Baca Juga: Gunung Marapi Terpantau Erupsi Dahsyat, Ini Kata Kementerian ESDM
Batu kapur dari Parung Panjang menjadi bahan baku utama untuk pembuatan semen.
Tambang Parung Panjang memiliki spesifikasi yang mencakup luas area sebesar 3.650 hektare dengan kedalaman mencapai 300 meter. Tambang ini mampu memproduksi sekitar 10 juta ton batu kapur setiap tahunnya.
Diperkirakan, tambang ini memiliki umur operasi sekitar 20 tahun.
Saat ini, tambang Parung Panjang masih beroperasi, dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. sebagai operator.