bdadinfo.com

Perbedaan Rukyatul Hilal Dan Hisab Astronomi Penentuan 1 Syawal Lebaran 2023, Ternyata Begini Cara Hitungnya - News

Ilustrasi pengamatan hilal

 - Jelang lebaran 1 Syawal Muhammadiyah dan Arab Saudi sudah memastikan Idul fitri jatuh pada Jum'at 21 April 2023.

Sementara pemerintah Indonesia akan menentukan kapan 1 Syawal atau hari raya idul Fitri pada tanggal 20 April 2023.

Perbedaan perhitungan idul fitri pada organisasi masyarakat Islam seperti Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama serta pemerintah menjadi polemik di media sosial.

Baca Juga: Jangan Lupa! Ini Doa saat Bersilatuhrami di Hari Raya Idul Fitri, Lengkap dengan Arab dan Artinya

Muhammadiyah dan Arab Saudi menggunakan perhitungan hisab dan astronomi untuk menentukan 1 Syawal 1444 Hijriah.

Sedangkan pemerintah dan Nahdatul Ulama menggunakan perhitungan Rukyatul hilal untuk menentukan hari raya idul Fitri.

Sebagaimana dikutip dari cuitan Twitter @Muhammadiyah bahwa akan ada perbedaan 1 Syawal antara ormas Muhammadiyah dengan pemerintah dan NU.

Dikarenakan perhitungan Muhammadiyah menggunakan hisab dan astronomi.

Baca Juga: Jadwal Contraflow dan One Way Jalan Tol Mudik Lebaran 2023 Lengkap dengan Jam Beroperasinya

Yaitu posisi bulan pada 1 Syawal dihitung pada perhitungan astronomi tinggi bulan sekurang-kurangnya 3 derajat dan jarak bulan dengan matahari yaitu 6,4 derajat belum terlihat hilal.

Sehingga Muhammadiyah sudah menetapkan idul Fitri tanggal 21 April 2023 dan kemungkinan akan berbeda hari dengan pemerintah dan NU.

Hisab sendiri artinya perhitungan secara sistematis dan astronomi untuk menentukan awal bulan pada tahun Hijriah.

Kriteria dengan metode hisab hakiki wujudul hilal telah terjadi ijtimak (konjungsi).

Pada saat terbenam matahari, bulan belum terbenam dan pada saat terbenamnya matahari piringan atas Bulan berada di atas ufuk.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat