– Muhaimin Iskandar baru-baru ini memberikan pernyatan bahwa partai besutannya, PKB, tidak diperlukan dalam kubu PDI Perjuangan
Lebih lanjut, Muhaimin Iskandar menyinggung PDI Perjuangan dapat mencalonkan capresnya tanpa harus berkoalisi.
Pasalnya, PDI Perjuangan diketahui memiliki perolehan kursi kurang lebih 20 persen dari jumlah kursi di parlemen atau DPR.
Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sering kali mendapat pertanyaan kemungkinanya dirinya pindah gerbong koalis ke PDI Perjuangan atau PDIP.
Hal itu sama dengan rekan partai koalisinya, PPP, yang kini telah bergabung dan mengusung Ganjar Pranowo menjadi bakal capres 2024.
“PDIP ndak butuh kita, karena dia sudah cukupkan. Kalau Gerindra, butuh kita, kita butuh Gerindra. Faktornya soal kepemimpinan, electoral sinergi saling menopang,” kata Cak Imin.
Berdasarkan kacamatanya, Cak Imin menyebut Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya atau KIR mempunyai pendukung yang cukup banyak dan solid.
Kondisi ini terjadi, lanjutnya, lantaran Prabowo Subianto cukup berpengalaman sudah dua kali mengikuti Pilpres pada tahun 2014 dan 2019.
Diketahui, KIR di dalammnya terdapat PKB dan Gerindra yang dipimpin langsung oleh Prabowo Subianto.
Cak Imin juga buka suara terkait komunikasinya dengan Ketua Umum PDIP yang kurang baik, sehingga muncul persepsi mereka tak mendukung bakal capres Ganjar Pranowo.
Lebih lanjut, Cak Imin menyatakan dia dan partainya sejak 2014 mendukung Joko Widodo yang merupakan capres yang diusung oleh PDIP selama dua periode.
Partai berlambang banteng itu merupakan salah satu partai politik terbesar di Indonesia dan salah satu kadernya adalah pemimpin Indonesia, Presiden Joko Widodo.