- Merantau bagi masyarakat Minangkabau memiliki arti pergi meninggalkan kampung halaman ke negara atau wilayah lain di luar Minangkabau.
Selain itu, dalam buku yang berjudul Kamus Sejarah Minangkabau oleh Gusti Asnan, menyebutkan bahwa merantau memiliki makna perubahan pemikiran yang bertransformasi dari satu kondisi ke kondisi yang lain.
Lantas, apa alasan utama merantau bagi masyarakat Minangkabau? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Baca Juga: Desa Wisata Apar Kota Pariaman Jadi Lokasi Penanaman Mangrove Lintas Akademisi dan Lintas Kementerian
Masyarakat minangkabau sejak zaman dahulu dikenal sebagai masyarakat perantau.
Tradisi merantau menjadi menjadi semacam kewajiban bagi mereka yang mulai atau sudah beranjak dewasa.
Maka tidak heran jika seandainya masyarakat minang kabau tersebar di seluruh penjuru Indonesia, bahkan di luar negeri.
Baca Juga: Padang Panjang Empat Piala di Jambore PKK Tingkat Provinsi
Oleh karena itu, ada sebuah nilai yang terbangun di dalam budaya Minangkabau bahwa merantau adalah bagian dari tanda kecintaan kepada kampung halaman.
Tujuan merantau di dasari oleh mencari harta dengan berdagang, mencari pekerjaan atau jabatan, dan mencari ilmu serta relasi dengan orang lain.
Sehingga dari merantau ada nilai ikatan sosial yang terwujud di dalamnya.
Tradisi merantau bukan hanya semata untuk meraih keberhasilan pribadi saja, akan tetapi sebagai wujud untuk membangun kampung halaman.
Tradisi merantau pada masyarakat Minangkabau pada dasarnya berangkat
dari falsafah hidup yang dipegang semenjak lama, yaitu “alam takambang jadi guru”.
Makna dari falsafah ini memiliki arti bahwa orang Minangkabau diajak untuk belajar dari peristiwa dan pengalaman yang mereka temui di dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Alam di dalam pengertian ini bisa salah satunya dimaknai sebagai pengalaman hidup. Dimana salah satu bentuk usaha yang dapat dilakukan untuk memperkaya pengalaman hidup ini adalah dengan cara merantau ke negeri orang. ***