- Indonesia terkenal dengan keanekaragaman budayanya yang meliputi kebiasaan adat, bahasa, suku, dan agama. Namun ada suku yang menakutkan di mata negara asing.
Diantara banyak suku yang tersebar di Nusantara terdapat yang paling terkenal dan menakutkan karena kemampuan magis yang mereka miliki.
Beberapa suku di Indonesia terkenal karena memiliki kesaktian yang membuat negara-negara asing takut.
Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir Ternyata Punya Darah Keturunan Lampung dari Ayahnya, Ini Profil Lengkapnya
Inilah 6 daftar suku paling sakti dan terkuat di Indonesia yang ditakuti oleh negara-negara asing
1. Nias
Nias merupakan salah satu suku asli Indonesia yang berasal dari Sumatera Utara. Mereka masih mempertahankan adat dan budayanya hingga era modern.
Penduduk Nias menjalani hidupnya seperti nenek moyang mereka untuk menjaga agar tradisi tidak tergilas oleh zaman dan modernisasi.
Dengan tekadnya suku Nias berhasil menjaga budayanya dan menjadi salah satu kekayaan budaya bangsa Indonesia.
Baca Juga: Budaya dari Sejumlah Negara di Asia dan Dinamika Penduduk Kamboja, Kunci Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 59 60
Dahulu terkenal akan kemampuan berperangnya bahkan adanya julukan Nias Warior. Karena rela berjuang mati-matian untuk mempertahankan wilayah dan harga diri kelompoknya.
Bahkan sejarah mencatat bahwa perang yang besar kerap terjadi di Nias, ketangguhan mereka pun juga teruji saat pasukan Belanda menjajah Indonesia.
Suku Nias menjadi salah satu suku yang paling sulit dikuasai oleh pasukan Belanda. Kini budaya berperangnya masih dijaga dan diwariskan ke penerusnya.
Baca Juga: Sejarah Pemekaran Provinsi Lampung 2023: Awalnya 3 Kabupaten, Kini Menjadi 15 Kabupaten
2. Dayak
Suku Dayak yang berasal dari Kalimantan Timur. Masyarakatnya masih mempertahankan pengetahuan sihir yang sangat menakutkan.
Diantara berbagai ilmu mistis yang terkenal Mandau terbang menjadi salah satu yang paling populer di kalangan suku Dayak.
Mandau merupakan senjata tradisional yang sangat dihargai oleh suku Dayak.
3. Asmat
Suku Asmat yang berasal dari Papua terkenal akan karya ukuran kayunya yang sangat unik. Meskipun populasi mereka dibagi menjadi dua.
Baca Juga: Kebanggaan Minangkabau! Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang jadi Pesantren Putri Pertama di Benua Asia
Mereka meyakini bahwa merupakan keturunan dari Dewa Fumeripitsi yang turun dari dunia gaib berada di seberang laut di balik ufuk dimana matahari terbenam setiap hari.
Suku Asmat terkadang terlihat menakutkan terutama ketika ada keluarga yang meninggal dunia karena adanya tradisi melakukan pemotongan jari dari keluarga yang ditinggalkan.
Dalam mitos Suku Asmat dikatakan bahwa jangan sekali-kali membuat mereka marah atau tersinggung karena akibatnya dapat sangat mengerikan.
Mereka percaya bahwa dampaknya bisa berupa sakit misterius, kemiskinan mendadak, kecelakaan, bahkan hal-hal tak terduga lainnya.
Baca Juga: Bukan Beton, Ruas Tol Trans Sumatera Gunakan Teknologi Geofoam dengan Material Busa
4. Osing
Suku Osing berasal dari Banyuwangi dan dikenal sebagai daerah yang memiliki aura magis yang kuat. Kabarnya daerah ini sering dikaitkan dengan praktik santet banyak dilakukan oleh para dukun.
Pada tahun 1998 terjadi tragedi santet Banyuwangi yang mengakibatkan ratusan orang tewas dengan cara yang kejam.
5. Toraja
Toraja merupakan salah satu suku di Sulawesi Selatan. Terkenal akan keunikan budayanya dalam upacara penghormatan terhadap kematian seseorang. Yang meliputi berbagai jenis penguburan.
Baca Juga: Ditonton Ribuan Orang! Pesona Hoyak Tabuik Budaya Pariaman 2023 Sukses Digelar
6. Kajang Amma Toa
Kajang Amma Toa merupakan salah satu suku di pedalaman Sulawesi Selatan. Mereka tinggal di tanah tertua yang diciptakan oleh Tuhan bumi pertama kali.
Mereka memiliki kecintaan yang mendalam terhadap alam karena menurut suku ini hutan adalah ibu yang harus dihormati dan dilindungi.
Suku Kajang memiliki banyak ritual yang unik dan membahayakan. Salah satunya adalah ketika terjadi masalah di tengah pemukiman mereka.
Akan adanya ritual yang melibatkan penggunaan linggis yang telah dibakar merah membara sebagai alat untuk mengetes kejujuran masyarakat.
Jika jujur linggis tidak akan terasa panas namun apabila berbohong maka akan terasa sangat panas dan melumat tangan yang memegangnya.
Namun apabila ada pelaku yang melarikan diri dari ritual ini maka sesepuh akan mengucapkan mantra yang ditujukan kepada orang melarikan diri tersebut agar sakit maupun berakhir kematian. ***