bdadinfo.com

Tradisi Tabuik, Menghidupkan Kebersamaan Masyarakat Pariaman dengan Tradisi Bersejarah - News

Pesta Tabuik dibuat secara bersama-sama dan melibatkan ahli sejarah dan budaya dan juga tokoh-tokoh masyarakat (Indonesiakaya.com )

Pesta Tabuik, sebuah tradisi bersejarah yang telah berlangsung sejak 1831, kembali menyedot perhatian masyarakat di Sumatera Barat.

Acara ini merupakan peringatan Asyura atau hari kematian Imam Husein, cucu Nabi Muhammad SAW, pemimpin kaum Syiah di Padang Karbala.

Meriahnya Festival Tabuik ini membawa kita pada sekumpulan masyarakat dari dua kelompok di Pariaman.

Baca Juga: Heboh, Si Cantik Satpol PP Dharmasraya Diduga Lesbi: Video 56 Detik Ini Jadi Bukti

Khususnya yang terlibat dalam pembuatan tabuik, yaitu kelompok Pasar dan kelompok Subarang.

Tabuik sendiri merupakan perwujudan dari seekor buroq yang legendaris, membawa jasad Husein bin Ali terbang ke angkasa dan menghilang.

Proses pembuatan tabuik tidaklah sederhana, melibatkan ahli sejarah dan budaya, serta tokoh-tokoh masyarakat desa.

Baca Juga: Resep Durian Kopi Luwak Khas Lampung, Minuman Kopi untuk Menghangatkan Tubuh dan Menambah Stamina

Kolaborasi ini tidak hanya menghidupkan tradisi bersejarah, tetapi juga memberdayakan masyarakat dalam proses kreatif dan inovatif.

Tidak hanya nilai budayanya yang tinggi, tabuik juga menarik perhatian berkat rancangan visualnya yang spektakuler.

Tabuik terdiri dari dua bagian, bagian atas berbentuk menara yang dihiasi dengan bunga dan kain beludru berwarna-warni.

Baca Juga: Korupsi Bersama Total Lebih Dari Rp27 Miliar, Mantan Kepala Dinas Ikut Terseret Kasus Tol Padang Sicincin

Sementara bagian bawah berbentuk tubuh kuda bersayap, berekor, dan berkepala manusia berambut panjang.

Membuat tabuik ini memakan biaya puluhan juta rupiah, tetapi hal ini tidak menghentikan semangat masyarakat untuk berkolaborasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat