bdadinfo.com

Pesisir Selatan Tuan Rumah Sosialisasi, Advokasi dan KIE Penurunan Stunting Sumatera Barat - News

Kepala Bkkbn Propinsi Sumatera Barat, Fatmawati, ST, M.Eng


- Kepala Bkkbn Propinsi Sumatera Barat, Fatmawati, ST, M.Eng, apresiasi terhadap antusiasme masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan dalam mengikuti Sosialisasi, Advokasi dan KIE Penurunan Stunting di Sumatera Barat, yang berlangsung sehari, Jum'at (4/8) siang, di Auditorium Painan Covention Centre, Painan.

"Saya salut dan berterima kasih kepada kita semua yang telah hadir pada acara ini tepat pada waktunya,"ucap Fatmawati, SE, M.Eng senang.

Menurutnya, keberhasilan sasaran dan tujuan sosialiasi, advokasi dan KIE penurunan stunting di Sumatera Barat ini khususnya di Kabupaten Pesisir Selatan, sangat tergantung kepada kedisiplinan semua pihak, para kader dan penyuluh dalam mensosialisasikan program dan kegiatannya kepada masyarakat.

Baca Juga: Politeknik Negeri Padang Gelar Pemeriksaan Kesehatan dan Teken MoU dengan ALFI

Acara Sosialisasi, Advokasi dan KIE Penurunan Stunting di Sumatera Barat ini merupakan kegiatan kolaborasi Anggota DPR-RI H. Darus Siska, Bkkbn Propinsi Sumatera Barat dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMDP2KB) Kabupaten Pesisir Selatan dengan mengundang semua kader dan penyuluh kesehatan masyarakat.

Kepala Bkkbn Propinsi Sumatera Barat, Fatmawati, SE, M.Eng, Anggota DPR-RI H. Darus Siska dan Kepala DPMDP2KP Kabupaten Pesisir Selatan, Zulkipli, S.Sos, secara bergantian diminta oleh Mrs.Master Ceremony untuk memberikan sambutan dan pokok fikirannya sesuai thema, Sosialisasi, Advokasi dan KIE Penurunan Stunting di Sumatera Barat.

Seperti disampaikan oleh Fatmawati, ST, M.Eng dalam sambutannya, "Penduduk itu harus dikendalikan. Salam Bkkbn: Hidup Berencana, Itu keren!," tuturnya.

Baca Juga: Pemprov Sumbar Siapkan 4 Unit Bus Hantarkan Masyarakat Air Bangis yang Masih Demonstrasi Segera Pulang

Sebagaimana diketahui, bahwa Pemerintah Indonesia telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional. Komitmen ini terwujud dalam masuknya stunting ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024 dengan target penurunan yang cukup signifikan dari kondisi 27,6 persen pada tahun 2019 diharapkan menjadi 14 persen pada tahun 2024.

Sebelumnya Presiden RI telah menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dibawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) sebagai koordinator atau Ketua Pelaksana percepatan penurunan stunting di Indonesia

"Kabupaten Pesisir Selatan, negeri yang sangat indah, seperti Raja Ampak (Papua-red). Adalah Sekeping Sorga (The hidden of Paradise), yang patut disyukuri dan dijaga agar tetap lestari,"ucapnya.

Para kader, penyuluh dan pengelolah program diharapkan dapat melakukan sosialisasi, advolasi dan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) penurunan stunting ini, agar Kabupaten Pesisir Selatan bisa lebih baik lagi.

Baca Juga: Pemprov Sumbar Siapkan 4 Unit Bus Hantarkan Masyarakat Air Bangis yang Masih Demonstrasi Segera Pulang

Bahwa, perubahan perilaku yang dilakukan melalui komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) merupakan bagian yang penting dari intervensi sensitif untuk menurunkan stunting. Beberapa kegiatan terkait upaya perubahan perilaku antara lain penyuluhan untuk mencegah pernikahan dini, penyuluhan keluarga berencana, penyululuhan gizi dan kesehatan, penyuluhan gemar bercocok tanam, dan penyuluhan gemar makan ikan. Kegiatan KIE dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, baik melalui media massa cetak dan elekronik, kegiatan pendidikan, pertemuan langsung, dan juga melalui seni budaya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat