bdadinfo.com

Perjuangan Sultan Mahmud Badaruddin II di Perang Menteng: Lawan Inggris dan Belanda Sekaligus! - News

Sketsa wajah Sultan Mahmud Badaruddin II.  (dok. Atmago)

- Sosok pahlawan Indonesia dari Sumatera Selatan (Sumsel) ini berani melawan pasukan kolonial Inggris dan Belanda. Namanya Sultan Mahmud Badaruddin II.

Sultan Mahmud Badaruddin II juga memiliki kewibawaan tinggi dalam prinsipnya sebagai pemimpin Kesultanan di Sumsel.

Sultan Mahmud Badaruddin II mendapat julukan “Never a Tame Tiger” dari Inggris yang punya arti 'Jangan Pernah Menjadi Harimau Jinak'.

Baca Juga: Raih 4 Kategori BKN Award, Padang Panjang Kembali Jadi yang Terbaik Pengelolaan Manajemen ASN

Sultan Mahmud Badaruddin II lahir pada 23 November 1767 di Palembang, Sumsel. Ia merupakan anak dari Sultan Mahmud Badaruddin yang wafat pada 2 April 1804.

Sultan Mahmud Badaruddin II memimpin kesultanan Palembang mulai 12 April 1804 hingga diasingkan oleh Belanda pada 1 Juli 1821.

Pemilik dengan nama lengkap Raden Muhammad Hasan Pangeran Ratu ini pernah memimpin pasukannya menghadapi koloni Inggris dan Belanda dalam Perang Menteng.

Selama masa kepemimpinannya, Sultan Mahmud Badaruddin II kerap berselisih dengan Inggris dan Belanda terkait Timah yang menjadi rebutan rakyat Palembang dan sang penjajah.

Baca Juga: Berikut Prakiraan Cuaca Kota di Sumatera pada Jumat 11 Agustus 2023: Cerah dan Hujan Jadi Satu!

Sir Thomas Stamford Raffles adalah sosok yang menghormati Sultan Mahmud Badaruddin II. Ia bahkan pernah peringatan kepada atasannya, Lord Mintoun, seorang Politikus dan Diplomat Inggris untuk tidak meremehkan kepandaian dan juga kemampuannya dalam memimpin rakyat Palembang.

Bahkan Raffles mencoba membujuk Sultan Mahmud Badaruddin II untuk bekerja sama mengusir Belanda melalui surat yang diberikan pada tanggal 3 Maret 1811.

Namun, Sultan Mahmud Badaruddin II menolak dengan tegas dengan alasan tidak ingin ikut campur dalam perang antara Inggris dengan Belanda di Palembang.

Namun nasib tidak memihak kepada Palembang, karena pada tanggal 14 September 1811, terjadi peristiwa pembantaian di loji Sungai Alur.

Baca Juga: Aksi Polisi Cantik Babel dalam HUT Polwan RI ke 75: Ingatkan Siswa Bijak Gunakan Medsos

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat