- Transmisi tol Sumatera punya tower sebanyak 3.789 tower serta 14 Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET).
Tol listrik ini membentang dari Aceh hingga Lampung tol listrik Sumatera terkoneksi dengan dua kabupaten paling muda di Sumatera Barat (Sumbar) sejak tahun 2019.
Rupanya pembangunan Tol tidak hanya disektor sarana jalan namun juga di sektor transmisi listrik yang menerangi pelosok negeri.
Dua dari tiga kabupaten paling muda di Sumbar yakni, Dharmasraya dan Solok Selatan yang mulai dimekarkan dari kabupaten induk sejak 2004 menjadi daerah yang terkoneksi jaringan tol Sumatera ini.
Sejalan dengan keberadaan Gardu Induk (GI) di Dharmasraya dan Solok Selatan terhubung dengan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT).
Gardu Induk ini dibangun PLN yang beroperasi sejak tahun 2019 seiring dengan berproduksinnya pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Pekonina Solok Selatan.
Pada 27 Agustus 2019, Manajer PLN UPPJ Sumbar saat itu, Hendro Prasetyawan mengatakan jaringan yang menghubungkan Gardu Induk Solok Selatan dengan Dharmasraya menuju jaringan tol Sumatera dilakukan pengujian.
Ia mengatakan pembangunan dua transmisi GI itu dihubungkan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV sepanjang 100 km.
Jaringan itu bermanfaat utama untuk Solok Selatan, karena daya listrik akan lebih stabil.
"Insyaallah listrik PLN tidak akan sering mati lagi. Sebab, terhubung langsung dari tol Listrik Sumatra melalui tiang-tiang kabel setinggi 35 meter," katanya.
Baca Juga: Mengunjungi Benteng Tujuh Lapis di Riau, Benteng Pertahanan Terakhir Kaum Padri Melawan Belanda
Untuk diketahui tol Listrik Sumatera itu merupakan jaringan transmisi Listrik dari Aceh sampai Lampung.