bdadinfo.com

Kisah Epik HR Rasuna Said, Pahlawan Nasional yang Dijadikan Nama Jalan dan Stasiun LRT di Jakarta - News

HR Rasuna Said. (Dok Perpusnas.)

- Menyebut nama HR Rasuna Said, mungkin bagi sebagian kaum gen z langsung teringat nama jalan utama di Jakarta. Namun ternyata kisah HR Rasuna Said sangatlah epik.

Rasuna Said atau nama lengkapnya Hj. Rangkayo Rasuna Said, dua gelar di depannya disatukan menjadi HR.

Lahir pada 14 September 1910 di Desa Panyinggahan, Maninjau, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat adalah seorang keturunan Minang. Dia merupakan keturunan bangsawan di ranah Minang.

Baca Juga: Terjun ke Masyarakat, Wako Hendri Septa Motivasi Warga Rayakan HUT RI Ke-78

Rasuna Said juga putri dari seorang tokoh bernama Muhamad Said, seorang tokoh sukses dari MInang dan juga tokoh Taman Siswa.

Ketika masih bersekolah, Rasuna Said memilih bersekolah di sekolah Islam, berbeda dengan beberapa saudaranya yang lebih memilih sekolah sekuler.

Semangat Rasuna Said pada pendidikan begitu menggebu. Pada tahun 1923, ia menjadi asisten guru di sekolah Diniyah School sebelum sekolah tersebut hancur diguncang gempa.

Baca Juga: Kiprah Haji Abdul Karim Amrullah, Sosok yang Mengecam Pandangan ‘Kaisar Adalah Tuhan’

Sama seperti perjuangan RA Kartini, perjuangan HR Rasuna Said juga begitu berliku. Ia dikenal sebagai sosok yang pandai, cerdas, bahkan pemberani.

Rasuna Said sempat ingin memasukkan kurikulum pendidikan politik di sekolah Diniyah School Putri, namun sayang usahanya ditolak. Hal itu dikarenakan masyarakat masih berpandangan sebelah mata soal kiprah perempuan di ranah politik.

Pada masa penjajahan Belanda, kiprah Rasuna Said cukup menonjol. Dirinta sangat mahir dalam berpidato, dimana kerap mengecam kebijakan-kebijakan pemerintahan Belanda.

Baca Juga: Amankan Aset Negara, PLN UID Sumbar Tuntaskan 192 Sertifikasi Tanah, Sisa 14 Belum Tersertifikasi

Epiknya, Rasuna Said tercatat menjadi wanita pertama yang terkena hukuman Speek Delict, yaitu hukuman yang diterapkan Belanda bagi siapapun yang berbicara menentang Belanda.

Kiprahnya terus berlanjut ketika ia menjadi anggota Partai Sarekat Islam serta menjadi kempemimpinan di cabang Maninjau.

Setelah itu, Rasuna Said berkecimpung dengan dunia pendidikan dan pengajaran. Ia banyak memberikan pelajaran soal politik dan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat