- Sutan Sjahrir, seorang pahlawan nasional yang memiliki akar Minangkabau, telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam perjuangan Indonesia menuju kemerdekaan.
Beliau tidak hanya menjadi salah satu penggagas penting dalam gerakan pemuda nasionalis 'Jong Indonesie', tetapi juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri pertama Indonesia pada 14 November 1945.
Sutan Sjahrir juga menunjukkan kepiawaiannya dalam arena internasional dengan pidato bersejarahnya di Dewan Keamanan PBB pada tahun 1947.
Sutan Sjahrir adalah salah satu dari sepuluh orang yang menggagas 'Jong Indonesie', himpunan pemuda nasionalis yang memberikan sumbangan besar terhadap pergerakan nasional Indonesia.
Langkah-langkah awal ini menjadi tonggak penting dalam memupuk rasa nasionalisme dan semangat perjuangan untuk kemerdekaan.
Ketika Indonesia memasuki fase awal kemerdekaannya, Sutan Sjahrir dipercaya untuk menjadi Perdana Menteri pertama pada 14 November 1945.
Baca Juga: Ngeri! 7 Lokasi Tempat Angker di Palembang Bikin Bulu Kuduk Berdiri
Pemimpin yang bijaksana dan berdedikasi, beliau memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas politik dan ekonomi negara baru.
Kepemimpinannya selama masa transisi ini mengilhami dan memberikan arahan bagi masa depan Indonesia.
Salah satu momen puncak dalam perjalanan Sutan Sjahrir adalah pidato bersejarahnya di hadapan Dewan Keamanan PBB pada tahun 1947.
Baca Juga: Masih Belum Rampung, Proyek Jalan Tol Padang Sicincin malah Mendapat Tantangan Baru
Dalam pidato tersebut, beliau dengan tajam dan piawai berhasil mematahkan argumen wakil dari penjajah Belanda.
Kemampuan berbicaranya yang luar biasa dan pemahamannya akan diplomasi internasional membuktikan kehebatannya sebagai negarawan.