bdadinfo.com

Mengenal Festival Tabuik, Perayaan Tahun Baru Islam yang Besar dan Megah dari Kota Pariaman - News

Festival Tabuik yang dirayakan di Kota Pariaman (Indonesia Kaya)

- Sumatera Barat sudah lama dikenal sebagai daerah memiliki tradisi Islam yang begitu kental.

Berbagai kebudayaan, acara, hingga tradisi yang ada di Sumatera Barat banyak terinspirasi dari hal-hal berbau Islam.

Seperti di Kota Pariaman, keislaman yang kental membuat mereka memiliki tradisi tersendiri terutama dalam memperingati 10 muharram atau tahun baru Islam.

Baca Juga: Jalan Tol Lingkar Pekanbaru Mulai Dibangun Hutama Karya, Riau Mantap Jadi Epicentrum Sumatera

Tradisi tersebut bernama Tabuik yang kini dirayakan setiap tahun di Kota Pariaman.

Festival Tabuik merupakan sebuah tradisi tahunan yang berakar dalam masyarakat Pariaman.

Merayakan tradisi ini telah menjadi bagian dari budaya mereka selama puluhan tahun, dengan asal-usul yang diperkirakan berawal pada abad ke-19 Masehi.

Baca Juga: Wali Kota Padang Hendri Septa Apresiasi UKM Sulaman Benang Emas dan Limau Barongge

Festival Tabuik dirayakan sebagai bagian dari peringatan hari wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, Hussein bin Ali, yang meninggal pada tanggal 10 Muharram.

Hussein bin Ali dan keluarganya dikenal wafat dalam pertempuran di Padang Karbala.

Kata "Tabuik" diambil dari kata Arab "tabut", yang berarti peti kayu. Nama ini merujuk pada legenda yang mengisahkan tentang makhluk berwujud kuda bersayap dan kepala manusia yang disebut "buraq".

Baca Juga: Silaturrahmi di Bungus Teluk Kabung, Masyarakat Sambut Hangat Wali Kota Hendri Septa

Menurut legenda ini, setelah kematian cucu Nabi, sebuah peti kayu yang berisi potongan jenazah Hussein diangkat ke langit oleh buraq.

Berdasarkan kisah ini, setiap tahunnya, masyarakat Pariaman membuat replika buraq yang membawa tabut di punggungnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat