bdadinfo.com

Sawahlunto, Kota Wisata Tambang Yang Menyimpan Sejarah Bencana Kemanusiaan, Ada Kerangka Manusia! - News

Sejarah Kota Wisata Tambang di Sawahlunto (instagram @/refkyanoktavi )

- Kota Sawahlunto dulu dikenal dengan penghasil tambang yang berlimpah seperti satu abad silam.

Namun, kini kota ini telah bertransformasi menjadi kota wisata dengan pertunjukkan bukti-bukti sejarah mengenai perkembangan peradaban industri yang terjadi pada abad ke - 19.

Sawahlunto sebagai kota wisata tidak terlepas dari kegiatan eksploitasi batu bara yang dilakukan pada masa penjajahan Belanda yang menyisakan sarana-sarana pertambangan.

Baca Juga: Menapak Jejak Kebesaran Kesultanan Deli di Masjid Raya Al Mashun: Menelusuri Warisan Bersejarah Sumatera Utara

Seperti yang terlihat di museum gudang Ransoem, lubang Mbah Soero, hingga danau-danau reklamasi sebagai jejak aktivitas pertambangan.

Pada tahun 2001 seiring dengan aktivitas pertambangan yang semakin sepi sehingga menyebabkan penurunan pendapatan, sebagian besar masyarakatnya bermigrasi dari kota Sawahlunto.

Sampai akhirnya pemerintah setempat menggaungkan semangat untuk merevitalisasi peninggalan-peninggalan bersejarah di kota Sawahlunto.

Baca Juga: Rahasia Terbongkar! Ini Tips Usaha Restoran agar Jauh dari Krisis ala Rumah Makan Padang

Bangunan-bangunan kantor maupun perumahan berarsitektur bangunan Belanda yang terdapat dipusat kota dipertahankan hingga saat ini oleh pemerintah kota Sawahlunto.

Sehingga, kita dapat menyaksikan arsitektur bangunan peninggalan Belanda sehingga terlihat seperti kota tua.

Namun dibalik keindahannya, kota Sawahlunto adalah tragedi bagi masyarakat pribumi pada masa itu.

Baca Juga: Perjuangan Siti Manggopoh dalam Memberantas Aturan Pajak Kolonial Belanda Dalam Perang Belasting

Orang-orang yang melakukan pembangkangan terhadap pemerintahan kolonial Belanda akan menjadi tahanan yang dieksploitasi tenaganya untuk menjadi pekerja-pekerja tambang batu bara.

Pekerja-pekerja tersebut dikenal dengan istilah orang rantai, karena saat bekerja kakinya dirantai agar tidak bisa kabur dari lokasi tambang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat