– Hutan Hujan Tropis Sumatera di Indonesia telah diberikan status istimewa oleh United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Situs Warisan Dunia sejak tahun 2004.
Sayangnya, perjalanan situs Hutan Hujan Tropis Sumatera menuju pengakuan global tidak selalu mulus.
Pada tahun 2011, tepatnya tujuh tahun setelah pengakuan UNESCO, Hutan Hujan Tropis Sumatera diguncang oleh perubahan statusnya menjadi Situs Warisan Dunia yang dalam Bahaya. Sayangnya, hingga saat ini, status tersebut belum berubah.
Baca Juga: Awas! Jambi Berkabut Hari Ini: Berikut Prakiraan Cuaca di Sumatera, Kamis 14 September 2023
Lantas, apa yang membuat Hutan Hujan Tropis Sumatera begitu berharga dalam mata dunia? Simak di sini penjelasannya.
Merupakan salah satu kawasan konservasi terluas di Asia Tenggara, hutan hujan tropis ini terletak di kawasan Bukit Barisan dan memiliki potensi besar untuk menjadi rumah bagi berbagai spesies yang khas Sumatera dan spesies-spesies yang menghadapi risiko kepunahan.
Hutan Hujan Tropis Sumatera menjalar melintasi tujuh provinsi.
Baca Juga: 3 Bahaya Pinjaman Online Ilegal yang Mengintai, Tak Hanya Teror Tapi Juga Kehilangan Nyawa
Adapun 7 provinsi itu mulai dari Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Utara, hingga Aceh.
Luas totalnya mencapai 2.595.124 hektar serta terbagi menjadi tiga bagian penting, Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), dan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
Wilayah ini menyimpan harta karun alam Indonesia yang luar biasa, seperti Gunung Kerinci Seblat yang menjadi salah satu gunung berapi tertinggi di Indonesia dengan ketinggian mencapai 3.805 mdpl.
Tidak hanya itu, ada juga Danau Gunung Tujuh, yang merupakan danau tertinggi di Asia Tenggara. Kemudian ada Taman Nasional Gunung Leuser dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan menghadap langsung ke Samudera Hindia.
Keberagaman alam Hutan Hujan Tropis Sumatera begitu mengagumkan. Diduga terdapat sekitar 10.000 spesies tumbuhan, 580 spesies burung, dan 201 spesies mamalia yang tinggal di sini.