– Untuk meningkatkan produksi minyak menjadi 1,9 juta barel per hari, pemerintah membangun kilang di Tuban hingga Bontang.
Dengan anggaran Rp637 triliun, produksi minyak menjadi 1,9 juta barel per hari dapat terwujud dan bisa diimpletasikan pada tahun 2026 mendatang.
Bukan hanya itu saja namun pembangunan kilang minyak di Tuban hingga Bontang ini disebut dapat memperbaiki neraca perdagangan di sektor minyak dan gas.
Baca Juga: Satu-satunya di Indonesia! Jalan Tol Sigli Banda Aceh Punya 3 Terowongan untuk Satwa
Proyek ini dilaksanakan oleh Pertamina, Kementerian ESDM, badan usaha, BUMN, dan Kementerian Keuangan.
Ternyata ada alasan lain dibangunnya kilang minyak ini yaitu salah satunya karena kebutuhan produk Petrokimia dan BBM meningkat.
Serta karena belum ada penambahan kapasitas kilang minyak dalam 10 tahun terakhir dan industri minyak bumi nasional yang sudah dijalankan selama 100 tahun produksinya semakin menurun.
Baca Juga: Jembatan Tol Terpanjang di Indonesia dalam Proses Pembangunan, Beneran ada di Sumatera?
Maka beberapa alasan tersebutlah salah satu latar belakang pembangunan kilang minyak baru.
Pembangunannya telah dilakukan pada tahun 2020 diharapakan akan selesai dalam 5 tahun dari yaitu di tahun 2024.
Selain proyek kilang baru di Tuban dan Bontang, beberapa target yang akan dikerjakan yakni kilang RDMP Cilacap, kilang RDMP Balongan Phase II, kilang RDMP Balikpapan Phase I, kilang RDMP Balikpapan Phase II, dan kilang RDMP Dumai.
Baca Juga: Anti Macet! Reaktivasi Kereta Api di Sumatera Barat Makin Ngebut, Ini Manfaatnya
Pembinaan dan pengawasan pengembangan usaha pengelolaan minyak dan gas (migas) oleh Kementerian ESDM akan dilakukan.
Dilansir perpustakaan.bappenas.go.id, bahwa Kementerian Keuangan akan menyediakan dukungan fasilitas fiskal. Lalu pihak BUMN lah yang melaksanakan pembangunan infrastruktur kilang minyak bumi.
Lahan yang digunakan untuk mendirikan kilang minyak di Bontang mencapai 550 hektar.