- Seorang tokoh, penulis, dan pemilik lembaga survei, Denny JA, ikut berkomentar terkait isu yang menyebut presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi, membentuk dinasti politik.
Sebelumnya, dinasti politik Jokowi disebut makin berkembang usai anak bungsunya, Kaesang Pangarep, resmi ditunjuk menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia atau PSI.
Di tahun 2021, dua anggota keluarga Jokowi bahkan terpilih menjadi wali kota, masing-masing anaknya, Gibran Rakabumin Raka yang ditunjuk sebagai pemimpin Kota Solo.
Baca Juga: 3 Tips Memulai Hobi: Cara Menemukan dan Menikmati Aktivitas Baru yang Menyenangkan
Selanjutnya, menantu Jokowi, Bobby Nasution, juga terpilih menjadi Walikota Medan di periode yang sama dengan Gibran.
Kiprah politik keluarga Jokowi itu lantas disebut membuat Jokowi kini menancapkan legacynya di Indonesia dengan membangun Dinasti Politik.
Meski begitu, Denny JA menjelaskan, sebelum era Jokowi, di dunia sudah banyak terjadi dinamika politik yang dikaitkan dengan dinasti politik.
Baca Juga: Asus Zenfone 10: Ponsel Flagship Android Terbaru Asus dengan Layar Kecil dan Fitur Unggulan
Denny JA menjelaskan, di era kepemimpinan Presiden Amerika Serikat, John F Kennedy, ia menunjuk adiknya, Robert Kennedy menjadi Jaksa Agung.
John juga menyaksikan adiknya yang lain, Ted Kennedy, menjadi senator Massachussets.
Di belahan dunia lain seperti India, Filipna, Jepang dan Brazil, banyak anggota keluarga pemimpin negara yang juga menjabat pemimpin di berbagai daerah atau partai.
Baca Juga: Caleg Muda Sumbar Cindy Monica Siapkan Sejumlah Langkah untuk Pertumbuhan Ekonomi Digital
Denny JA lantas menjelaskan, dinasti politik sejatinya telah telah menjadi sejarah, bahkan di negara yang dinilai menjadi kiblat demokrasi.
Dinasti politik ini, kata Denny JA lagi, juga menghasilkan kepemimpinan yang baik maupun buruk.