– Gibran Rakabuming Raka terhitung satu bulan dia mencalonkan diri menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres).
Tentunya, banyak pro dan kontra telah melanda ibu pertiwi ini akan keputusan dari anak presiden ke-7 dan Partai Gerindra.
Menurut databoks dari hasil survei Charta Politika yang berhasil menganalisis 2400 responden, sebanyak 48,9 persen menilai Gibran Rakabuming Raka tak pantas mengajukan diri menjadi cawapres.
Baca Juga: Berikan Solusi Keuangan, Bank DBS Sediakan Kredit Tanpa Anggunan 'KTA' Sampai Rp300 Juta
Sebanyak 55,4 persen berpendapat jika usia Gibran yang memasuki 36 tahun ini dinilai masih muda dan belum memiliki pengalaman yang mumpuni di ranah politik Indonesia.
Kemudian sekitar 26,7 persen merasa jika pencalonan Gibran ini dirasa sebagai praktik politik dinasti.
Lantaran seperti yang kita ketahui jika Gibran merupakan anak pertama dari Jokowi yang merupakan Presiden Indonesia saat ini.
Baca Juga: Asyik! Perum DAMRI Datangkan Bus Listrik, Digadang-gadang akan Perkuat Armada Transjakarta
Lalu 12,4 persen responden merasa majunya Gibran sebagai cawapres merupakan suatu bentuk penyalahgunaan kekuasaan dari Presiden Jokowi.
Ada pula 3,2 persen partisipan merasa jika Gibran ini dirasa ambisius juga tak punya loyalitas terhadap partai politik maupun organisasi. Hal ini dilihat dari pencalonan cawapres dia bersama Prabowo.
Diketahui, Prabowo berada di partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), sedangkan Gibran saat itu telah menjadi anggota dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Diketahui survei ini dilakukan pada responden yang berusia 17 tahun keatas yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih.
Sementara itu beberapa cuitan komentar dari akun Quora mengungkapkan jika demokrasi rasa monarki.