- Kontroversi ketidak hadiran Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran dalam setiap kesempatan dialog terbuka menjadi pertanyaan dikhalayak publik.
Bahkan teranyar debat cawapres yang akan diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) ditiadakan sebagai bentuk usaha menyelamatkan Gibran.
Dilansir dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club pada Jumat, 8 Desember 2023 hal tersebut langsung dibantah oleh Jubir Tim Kemenangan Nasional (TKN) Yudi Surya Saputra.
Baca Juga: Andre Rosiade: Sabtu, Prabowo Datang ke Sumbar, Kunjungi Gunung Marapi dan Pasar Raya Padang
Menurut Yadi, opini tersebut dibangun untuk menjatuhkan elektabilitas cawapres nomor urut 2, kendati hal tersebut tidaklah berpengaruh terhadap pemilih dari Prabowo-Gibran.
Serta ia juga mengatakan bahwa apapun tuduhan dan serangan politik yang dilakukan kepada cawapres nomor urut dua, tidak menyurutkan semangat dari Gibran.
"Jadi hari-hari kami ini bang, jika ada anak ayam mati di kandang itu nan jauh seribu kilo dari istana. Yang disalahkan kami tu," ujar Yadi.
Baca Juga: Inilah Kekayaan Firli Bahuri, Mantan Ketua KPK sebelum Menjadi Tersangka, Punya Mobil Mewah!
"Mas Gibran itu, semakin diganggu elektibiliti semakin tinggi. Tidak diganggu ya semakin tinggi juga," sambungnya.
Ia juga membeberkan pertemuan terbatas antara KPU dan liaison officer (LO) pada Rabu, 29 November 2023 dari masing-masing paslon terkait pembahasan teknis debat capres-cawapres.
Menurut Yadi, pihaknya akan mengikuti apapun format debat yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Sebab hak rakyat Indonesia untuk mengetahui isi pikiran dan mengetahui jalan pikirin calon pemimpin yang akan mengelola kecemasan dan harapan masyarakat.
Kendati saat ini narasi yang diberitakan seolah-olah Gibran tidak ada keberanian mengahadapi debat terbuka dengan pasang calon lainnya.