bdadinfo.com

Elit Politik Jualan Agama? Pengamat Sebut Masyarakat Indonesia Sudah Rasional dalam Tentukan Pilihan di Pilpres 2024 - News

Pengamat Politik Adi Prayitno (Instagram @adiprayitno.official)

Menjelang Pemilihan Presiden (pilpres) 2024 segala strategi politik dilakukan oleh para elit politik.

Tidak jarang elit politik menjadi sorotan dalam upayanya mencari simpati masyarakat demi mendulang suara dari pemilih di pilpres 2024.

Menurut Pengamat Politik, Adi Prayitno, masyarakat Indonesia sudah sangat rasional dalam memahami apa yang disampaikan oleh para elit politik dalam agenda kampanye di pilpres 2024.

Baca Juga: Belum Tuntas 100 Persen Tol Baru Sumatera Utara ini Tetap Dibuka Gratis saat Libur Nataru, Masyarakat Diminta Melaju Maksimal 60 km/jam 

Selain itu, ia menyebut sebagai negara dengan etnis, suku dan agama terbesar di dunia. Membuat masyarakat Indonesia menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi.

Adi juga khawatir menjelang pilpres 2024 akan ada pihak-pihak yang memanfaatkan isu-isu identitas dalam mendulang suara masyarakat.

Maka dari itu, ia menghimbau para kontestan di pilpres 2024 untuk menghindari praktik-praktik kampanye yang dapat menyinggung ataupun membuat sakit hati golongan tertentu.

Baca Juga: Hutama Karya Buka Akses Baru di Tol Trans Sumatera untuk Libur Natal dan Tahun Baru

"Bahwa menjelang natal dan tahun baru semua berjalan normal dan kondusif, tidak ada gesekan-gesekan apapun," ujarnya, dilansir dari kanal YouTube CNN Indonesia, Senin 26 Desember 2024.

"Masyarakat Indonesia kita sudah sangat rasional, sudah sangat dewasa dan sangat menjunjung tinggi tentang pluralisme dan toleransi," sambungnya.

"Kemudian ada orang yang mencoba untuk memplesetkan soal ibadah sebagai dari kepentingan politik tertentu," kata Adi.

Baca Juga: Bikin Kecewa, Siwon Choi Pede Pamer Sedang Minum Starbucks, Titel Duta Unicef Dipertanyakan

Lebih lanjut Adi mengungkapkan bahwa politik identitas dapat merusak kebatinan masyarakat Indonesia dalam menentukan pilihan di pilpres 2024.

Pun jika ada keinginan untuk berkreasi dalam menarik simpati masyarakat Indonesia, agar menghindari terkait soal agama atau cara beribadah kelompok-kelompok tertentu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat