bdadinfo.com

Keluar dari Koalisi Perubahan, AHY Ungkit Perlakuan Tidak Beretika dan Bermoral ke Partai Demokrat - News

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (www.instagram.com)

 - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkit alasan keluarnya Partai Demokrat dari Koalisi Perubahan yang sebelumnya mendukung pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. 

Menurut AHY, pada saat itu, Demokrat mengalami perlakuan yang tidak bermoral dan tidak beretika.

Dalam pidato politiknya pada Sabtu, 13 Januari 2024, AHY awalnya membahas tentang kesinambungan agenda perubahan dan perbaikan yang tetap akan diusung oleh Demokrat, meskipun kini berada dalam koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Juga: Sudah Move On? Pendukung AHY Tak Lagi Ngebet Jadikan Idolanya Cawapres, Ternyata Ini yang Diminta

"Setelah kami jelaskan, bahwa agenda kesinambungan, perubahan dan perbaikan, tetap dapat dilakukan pada posisi Partai Demokrat di Koalisi Indonesia Maju saat ini, maka kami berharap masyarakat Indonesia bisa mengetahui konsistensi Demokrat dalam memperjuangkan kehidupan rakyat yang lebih baik," ujar AHY dalam pidato politik Partai Demokrat, Sabtu, 13 Januari 2024.

AHY kemudian membahas alasan Demokrat tidak lagi berada di Koalisi Perubahan, ia menyinggung perlakuan yang tidak etis dan tidak bermoral yang dialami oleh partai yang dipimpinnya saat ini.

"Berkaitan dengan hal ini, saya juga meyakini, masyarakat mengetahui bahwa mengapa Demokrat tidak lagi berada di koalisi yang lama. Ini terjadi, karena perlakuan kepada Partai Demokrat, yang sungguh tidak mengindahkan nilai-nilai moral dan etika yang sepatutnya," kata AHY melanjutkan.

Baca Juga: Fakta Berlanjut! Bikin Geger Petik Apel Dapat Kursi, Warganet Geer AHY Akan Dijadikan Mentan

Lebih lanjut, AHY menyatakan bahwa pada saat itu, Partai Demokrat menghadapi situasi yang sulit, namun mereka memilih untuk tidak terus melihat ke belakang dan fokus pada agenda perubahan dan perbaikan di koalisi yang baru.

"Kami memohon masyarakat, dapat memahami situasi Partai Demokrat yang sangat tidak mudah waktu itu. Tetapi, saya tidak ingin melihat ke belakang. Kami ingin melihat ke depan, karena agenda perjuangan kami, Perubahan dan Perbaikan, serta melanjutkan hal-hal yang sudah baik, tetap dapat kami lakukan di tempat kami yang baru," ujar AHY.

Sebelumnya, Partai Demokrat sempat bergabung dengan Koalisi Perubahan yang mengusung pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Seiring berjalannya waktu, Partai Demokrat yang dipimpin oleh AHY itu memutuskan untuk keluar dari koalisi tersebut, dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju yang mengusung pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Meski tidak memperinci perlakuan tidak etis dan bermoral yang diterima oleh Partai Demokrat, namun AHY mengatakan bahwa perlakuan tersebut yang menjadi alasan mengapa Partai Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan.

Saat ini, Partai Demokrat secara resmi mendukung pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran untuk maju dalam kontestasi politik Pemilihan Presiden masa jabatan 2024 - 2029.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat