- Pada Sabtu, 30 Desember 2023, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), sebagai anggota Grup MIND ID, telah memulai pembangunan fasilitas penanganan batu bara baru dengan tujuan meningkatkan kapasitas angkutan batu bara melalui jalur kereta api Tanjung Enim - Keramasan.
Prosesi peletakan batu pertama (groundbreaking) dilakukan di Tanjung Enim sebagai tanda dimulainya proyek tersebut.
Ada tiga fasilitas penanganan batu bara baru yang sedang dibangun. Pertama, dua Train Loading Station (TLS) yang memiliki kapasitas masing-masing mencapai 3.000 ton per jam beserta rail loop.
Selanjutnya, dua line Conveyor System sepanjang 13 km dan 17 km, masing-masing dengan kapasitas 3.000 ton per jam.
Baca Juga: Kepincut Kereta Canggih Tanpa Rel ‘Made In China’, Pemerintah Minta China Bangun Satu di IKN
Di samping itu, juga terdapat tiga Dump Hopper yang bisa difungsikan untuk dump truck dengan kapasitas 60 ton dan 100 ton.
Pembangunan fasilitas-fasilitas ini merupakan bagian dari kerja sama antara PTBA dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dalam pengembangan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim - Keramasan.
Sumsel yang memiliki cadangan batu bara terbesar ke dua setelah Kaltim ingin memaksimalkan potensi yang dimilikinya tersebut.
Sumatera Selatan (Sumsel) menempati posisi kedua sebagai provinsi dengan cadangan batu bara terbesar, memiliki cadangan sebanyak 8,9 miliar ton menurut data Kementerian ESDM.
Bahkan, cadangan batu bara di Sumsel melebihi gabungan cadangan dari provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kalimantan Tengah (Kalteng).
Pada tahun 2017, produksi nasional batu bara mencapai angka 461 juta ton, di mana 97 juta ton untuk pasar dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO).
Baca Juga: Aksi Unik di Jakarta: Viral Pencoretan dengan Pilox pada Alat Peraga Kampanye, Apa Alasannya?
Trend penggunaan batubara dalam negeri terus meningkat dari tahun ke tahun, terlihat dari jumlahnya pada tahun 2013 (72 juta ton), 2014 (76 juta ton), 2015 (86 juta ton), dan 2016 (91 juta ton).