- Fly ash bottom ash (FABA) atau biasa disebut abu sisa pembakaran batu bara di PLTU Air Anyir Bangka, PLN Bangka Belitung, sudah diolah dan dimanfaatkan menjadi berbagai macam keperluan.
Untuk sektor pertanian, FABA digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk, karena mampu meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman.
Ganjar Riyadi, selaku Manajer Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan PLN Bangka Belitung menyatakan bahwa FABA PLTU Air Anyir telah digunakan kelompok warga pertanian untuk membuat pupuk, utamanya untuk pupuk tanaman sawit.
Baca Juga: Spesifikasi Vivo Y17s: Smartphone Resmi Indonesia Harga Sejutaan dari Vivo dengan Desain Ala Sultan
Dilansir dari pln.co.id, pada 20 Januari 2024, limbah abu pembakaran batu bara kini telah digunakan sebagai material untuk membangun rumah, jembatan, bahkan jalan.
Selain itu, juga mengandung nutrisi esensial seperti fosfor, kalium, dan mikronutrien untuk perkembangan tanaman.
Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PLN, Didi Setiarto menjelaskan bahwa untuk mencapai target Carbon Neutral di tahun 2060, penanganan FABA telah menjadi perhatian bersama pemerintah dan PLN.
FABA merupakan yang bukan limbah B3 (Bahan Berbahaya Beracun) telah menjadi sumber daya ekonomi sirkuler yang dioptimalkan untuk kepentingan bersama.
Langkah PLN Group yang melibatkan masyarakat untuk memanfaatkan penggunaan FABA sebagai kebutuhan merupakan hal yang harus diapresiasikan.
Pemanfaatan FABA sebagai ekonomi sirkuler merupakan contoh kreativitas dalam menghadapi krisis agar mampu bertahan.
Ekonomi sirkuler merupakan kegiatan berlangsung melingkar di mana ketika satu produk tercipta dan menghasilkan limbah, kemudian limbah tersebut dimanfaatkan kembali untuk menciptakan produk lain.
Dengan demikian, kemajuan perusahaan dan jumlah lapangan baru akan tercipta dari pemanfaatan limbah tersebut.