bdadinfo.com

Dari Ruang Bersalin ke Parlemen, Dokter Ermawati dan Dedikasinya untuk Generasi Mendatang - News

Dr. Ermawati, Sp.OG (K) (Ist)

- Di sela-sela riuh rendahnya kehidupan keseharian Kota Padang, tersimpan cerita keberanian dan dedikasi seorang dokter perempuan yang menjadi penolong bagi ibu hamil di Provinsi Sumatera Barat.

Dr. Ermawati, Sp.OG (K), nama yang mungkin sebelumnya hanya terdengar dalam koridor Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Hawa, kini berdiri sebagai calon anggota legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat dari Partai Bulan Bintang nomor urut 2 Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Kota Padang.

Ermawati bukanlah sekadar seorang caleg biasa. Ia adalah salah satu dokter ahli kandungan perempuan pertama di kota Padang, sebuah pencapaian dalam dunia medis yang biasanya didominasi oleh laki-laki.

Baca Juga: Kaisar Kiasa Kasih Said Putra Caleg DPR RI Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis dan Launching Ambulance

Namun, panggilan hati Ermawati membawanya lebih jauh, menjadi pelopor dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi perempuan dan anak-anak, dengan mendirikan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Siti Hawa Padang.

Berkat dedikasinya, Ermawati tidak hanya menjadi dokter, tetapi juga tokoh yang dekat dengan masyarakat. Religiusitasnya menjadi pendorong utama dalam setiap langkahnya. Tagline yang diusungnya sebagai caleg, "Sumatera Barat sehat, mandiri, dan berdaya saing," mencerminkan visi besar yang ingin ia wujudkan untuk daerahnya.

"Saya khusus selama ini menangani ibu hamil, pengalaman inilah yang mendorong saya. Kalau ibu hamil itu sehat, tentu akan melahirkan bayi yang sehat lagi cerdas," ujar Ermawati.

Baca Juga: Caleg DPR RI Cindy Monica Salsabila Setiawan Buka Jalan Ratusan Meter untuk Masyarakat Situjuah Limo Nagari

Investasi pada Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan panggilan hati Ermawati. Ia sadar bahwa kesehatan ibu hamil adalah modal awal yang sangat penting untuk membentuk SDM yang unggul di provinsi Sumatera Barat. Namun, perjalanan untuk mencapai tujuan mulia ini tidaklah mudah.

Dari data yang Ermawati kumpulkan, tahun 2022 saja hampir 70% ibu hamil di kota Padang mengalami anemia. Meskipun demikian, ia melihat harapan dari tahun ke tahun, dengan persentase anemia yang terus menurun.

"Ini salah satu alasan saya maju," tuturnya, sembari menunjukkan tekadnya untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

Pentingnya deteksi dini dan peran kebijakan yang pro ibu hamil menjadi semakin nyata dalam era saat ini. Banyak ibu hamil yang membutuhkan layanan rumah sakit, dan meskipun biaya ditanggung oleh pemerintah lewat BPJS, masih ada biaya lainnya yang menjadi kendala, khususnya bagi masyarakat kurang mampu.

Dalam pandangan Ermawati, solusi tidak bisa terbatas pada bidang kesehatan saja. Pendekatan holistik yang mencakup aspek pendidikan, sosial, dan agama adalah kunci untuk menciptakan perubahan yang signifikan dalam masyarakat. Ia menyoroti pentingnya mendukung program pemerintah dalam mencegah stunting sejak dini, sebagai investasi untuk masa depan yang lebih baik.

Namun, tantangan yang dihadapi Ermawati tidak berhenti di sini. Ia mewacanakan perlu adanya regulasi resmi dari pemerintah, terutama terkait pemeriksaan kesehatan sebelum menikah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat