- Beberapa konstruksi pembangunan yang ada di Sumatera Utara mulai dari perbaikan jalan, jalan tol, bendungan hingga Jembatan merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Salah satu pembangunan yang sebagian diresmikan termasuk Jembatan Tano Aek Ponggol yang disebut sebagai Jembatan Tano Ponggol yang ada di Sumatera Utara.
Asisten Umum PJN Wilayah II BBPJN Sumatra Utara, Belman Nainggolan mengatakan bahwa jembatan yang akan menjadi ikon Pulau Samosir dan zaman dahulu di bawah Jembatan Aek Tano Ponggol dapat dilintasi dengan kapal.
"Namun, seiring berjalan waktu terjadilah sedimen dan kini pemerintah membangunnya kembali," ujar Asisten Umum PJN Wilayah II BBPJN Sumatra Utara, Belman Nainggolan pada Kamis 5 Oktober 2023.
Baca Juga: Ambisi Lando Norris untuk F1 Musim 2024: Membawa McLaren Meraih Kemenangan dalam Balapan
Belman juga menambahkan bahwa Jembatan Aek Tano Ponggol akan dipercantik dengan menghadirkan taman dan lampu hias.
Jembatan Tano Ponggol yang berada di Kelurahan Siogung-Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumut merupakan satu-satunya akses jalur darat menuju Pulau Samosir yang terletak di tengah Danau Toba.
Asal mula Jembatan Tano Ponggol adalah kanal atau terusan yang memisahkan Pulau Sumatera dan Samosir yang dibangun pada masa kolonial Belanda.
Pada media masa tahun 1980 di kolonial Belanda, jembatan Tano Ponggol direvitalisasi dengan bangunan beton yang memiliki kurang lebih 25m.
Selain itu, kondisi terusan pulau kian dangkal sehingga tidak memungkinkan dilewati oleh kapal yang mengelilingi Danau Toba pada zaman Belanda.
Kemudian dibangun kembali, terusan pulau tersebut dilebarkan menjadi 80m dan panjang 1,2km menjadi jembatan bisa dilewati kapal dengan ukuran kapal pesiar sebagaimana dikutip dari sahabat.pu.go.id.
Seusai pengerjaan terusan pulau Samosir dibangun kemudian berlanjut ke tahap pembangunan Jembatan Terpanjang yang menghubungkan dua pulau di Sumatera yakni Pulau Sumatera dengan Samosir.