bdadinfo.com

Aceh Mengukir Sejarah! Resmi Diresmikan Jembatan Terpanjang Senilai Rp114 Miliar, Jadi Impian Rakyat selama 24 Tahun - News

Aceh Mengukir Sejarah! Resmi Diresmikan Jembatan Terpanjang (Freepok.com/@Evening_Tao)

- Provinsi Aceh merayakan keberhasilannya dengan meresmikan Jembatan Kilangan, proyek megah senilai Rp114 miliar yang menjadi impian masyarakat selama 24 tahun.

Dalam upaya mengatasi isolasi transportasi darat, pembangunan jembatan ini telah membuka pintu akses bagi wilayah-wilayah terisolir di Aceh.

Baca Juga: Bupati Agam Minta Sekolah Peka terhadap Isu-isu Strategis dalam Pendidikan

Dimulai pada tahun 2014 dengan anggaran awal sekitar Rp8,9 miliar, Jembatan Kilangan tidak hanya menjadi infrastruktur transportasi vital tetapi juga menjadi ikon wisata baru.

Dengan panjang rangka baja mencapai 400 meter dan oprit sepanjang 80 dan 60 meter, jembatan ini membawa harapan baru bagi masyarakat Aceh Singkil yang telah terisolir dari transportasi darat selama puluhan tahun.

Pembangunan Jembatan Kilangan memperlihatkan komitmen pemerintah Aceh dalam meningkatkan konektivitas dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Pengembangan Destinasi Wisata, Pemerintah Kecamatan Matur Gandeng Universitas Meta Media Padang

Setelah perjalanan panjang sejak awal konsep, proyek ini akhirnya tuntas, membuka peluang baru bagi pengembangan ekonomi dan pariwisata di kawasan tersebut.

Jembatan Kilangan bukan sekadar proyek fisik; ia mewakili simbol integrasi dan pertumbuhan bagi Provinsi Aceh.

Dengan biaya pembangunan mencapai Rp114 miliar, proyek ini menjadi tonggak penting dalam sejarah Aceh, membuka babak baru bagi pertumbuhan ekonomi dan konektivitas di wilayah tersebut.

Baca Juga: Kalimantan Sedang Bahagia! Konstruksi Pembangunan Bandara Ditargetkan Bakal Beroperasi April 2024, Kapan Rampung?

Keberhasilan ini tidak hanya tercermin dalam panjang jembatan dan nilai anggaran, tetapi juga dalam dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat setempat.

Jembatan ini membuka akses yang lebih mudah dan cepat, menghubungkan komunitas yang sebelumnya terpencil dengan pusat-pusat kegiatan ekonomi dan sosial.

Proyek ini juga membebaskan masyarakat setempat dari ketergantungan pada jalur transportasi yang rumit, seperti boat robin atau jalur darat memutar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat