- Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, mengungkapkan minat serius dari investor dana pensiun asal Belanda pada 1 Februari 2024 lalu.
Investor tersebut, yakni APG Asset Management N.V (APG) dan Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) untuk mengakuisisi Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) yang dimiliki oleh Indonesia Investment Authority (INA).
Menurutnya, evaluasi ini tidak hanya terbatas pada bidang tol, melainkan juga mencakup investasi di sektor bandara dan pusat data.
Kedua lembaga keuangan ini sebelumnya telah resmi memiliki Jalan Tol Kanci-Pejagan dan Tol Pejagan-Pemalang.
Pada 10 Januari 2024, INA mengumumkan investasi mereka di ruas Jalan Tol Trans-Jawa sebagai bagian dari platform investasi jalan tol pertama di Indonesia.
Tindak lanjut dari Nota Kesepahaman yang ditandatangani pada Mei 2021, proyek ini menargetkan peluang investasi hingga 2,75 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 42,77 triliun di berbagai jaringan jalan tol di Indonesia.
Rencana ekspansi ini menjadi penanda bahwa investor internasional melihat potensi besar di sektor infrastruktur Indonesia.
Dengan akuisisi JTTS, Belanda dan Abu Dhabi ingin mengoptimalkan konektivitas dan membuka peluang investasi yang lebih luas di tanah air.
Sebagai aset awal untuk platform investasi tersebut, JTTS menjadi fokus utama dalam pemetaan rencana bisnis jangka panjang.
Baca Juga: Progres Pembangunan IKN Telah Melampaui 70%, Pembangunan Hampir Memasuki Tahap Akhir
Keputusan ini didorong oleh pertumbuhan pesat sektor transportasi di Indonesia dan dorongan untuk memajukan konektivitas infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
Pendekatan ini menjadi bagian integral dari strategi APG dan ADIA untuk berinvestasi di berbagai sektor yang tidak hanya memberikan keuntungan finansial tetapi juga berdampak positif pada pengembangan ekonomi lokal.