- Kalimantan Barat, tepatnya di Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sunggau dibangun jembatan yang dijadikan objek wisata bagi warga daerah sekitar.
Jembatan yang menghubungkan Kota Tayan dan Desa Tiasak melewati Sungai Kapuas ini dibangun sejak 2011 lalu.
Jembatan ini menghubungkan poros selatan Trans Kalimantan dan menjadi jembatan ketiga terpanjang di Indonesia setelah Jembatan Suramadu di Jawa Timur dan Jembatan Pasupati di Bandung.
Baca Juga: Jembatan Rp1 Triliun Ini Hubungkan 2 Provinsi di Kalimantan, Bisa Awet hingga 100 Tahun Lamanya
Menghabiskan waktu pengerjaan selama 1.151 hari kalender, jembatan ini diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2016.
Jembatan ini diberi nama Jembatan Tayan Pak Kasih yang berasal dari nama pahlawan di Kalimantan Barat.
Dibangun dengan total panjang 1.440 m dengan dua bentang, lebar 11 m, dan tinggi jembatan dari muka air Sungai Kapuas saat banjir hingga 13 m.
Bentang pertama menghubungkan Kota Tayan dengan Pulau Tayan sepanjang 300 m, dan bentang kedua menghubungkan Pulau Tayan dengan Desa Tiasak sepanjang 1.140 m.
Biaya pembangunan jembatan mencapai Rp835 miliar yang berasal dari dana Loan China sebanyak 90 persen dan GOI 10 persen.
Namun, adanya penambahan pengerjaan jalan akses menuju Desa Kawat sehingga total dana yang dihabiskan dalam pembangunan jembatan ini mencapai Rp1 triliun.
Dengan biaya yang fantastis, jembatan ini juga dijadikan objek wisata yang memiliki daya tarik bagi wisatawan.
Pada awal peresmian, jembatan ini direncanakan untuk menjadikan objek wisata pada sisi kiri dan kanan bawah jembatan, seperti halnya Jembatan Ampera di Palembang.
Namun, keindahan jembatan ini justru disebut-sebut mirip dengan Sydney Harbour Bridge di Australia.