- Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah mengumumkan rencana induk pengelolaan keanekaragaman hayati.
Ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk menyelaraskan pembangunan ibu kota negara baru dengan pelestarian lingkungan.
Bambang Susantono, Kepala Otorita IKN, menyampaikan hal ini di Jakarta pada Selasa.
Baca Juga: Hati-Hati! Modus Penipuan Baru: Jual-Beli Nomor HP Lama untuk Belanja Online hingga Pinjol
Dia menekankan bahwa pembangunan IKN di Kalimantan Timur telah menjadi contoh nyata komitmen Indonesia dalam mengembalikan hutan tropis Kalimantan.
Seperti yang dikutip dari YouTube Pers Lokal, meskipun pembangunan IKN memakan sebagian kecil (25%) dari total area, sisanya akan direstorasi sebagai hutan tropis.
“Pembangunan di IKN itu hanya sepertiga atau 25% dari total area IKN, sisanya akan kami bangun kembali sebagai hutan tropis,” kata Bambang.
Dokumen rencana induk pengelolaan keanekaragaman hayati di IKN mencakup kebijakan, program, dan target untuk melindungi keanekaragaman hayati selama 5 tahun ke depan (2024-2029).
Termasuk langkah-langkah seperti pelestarian habitat, perlindungan spesies, restorasi ekosistem, dan konservasi pohon.
Rencana ini dikembangkan melalui dialog dengan berbagai pihak.
Baca Juga: Film Horor Bisa Bikin Orang Takut Beribadah dan Ada Efek Psikologis, Emang Bener?
Termasuk konsultan, akademisi, peneliti, lembaga internasional, dan LSM.
Program Perlindungan Ekosistem Tersisa dan Pemulihan Ekosistem Rusak diharapkan dapat meningkatkan status keanekaragaman hayati di IKN pada 2030.