– Biang kerok pembangunan jaln tol di Sumatera Barat (Sumbar) dianggap sangat lamban rupanya soal masalah pembebasan lahan.
Jalan tol di provinsi lain di Sumatera sudah banyak terselesaikan, sementara itu di Sumbar hingga saat ini baru mampu menyelesaikan konstruksi fisiknya sebesar 47 persen.
Pemerintah Sumbar saat ini terus berupaya agar jalan tol Padang-Pekanbaru yang melintasi wilayahnya bisa segera tersambung.
Kemudian nantinya Sumbar dan Riau akan semakin dekat, namun hingga 2024 ini pembangunannya masih berkecimpung di Seksi 1 Padang-Sicincin.
Pada tahun ini, Kementerian PUPR menargetkan bahwa jalan tol tersebut bisa selesai pada bulan Juli mendatang.
Sebelum akhirnya Sumbar memiliki jalan tol pertama, kekhawatiran lambannya pembangunan jalan tol di wilayah tersebut dikemukakan oleh anggota DPRD Sumbar yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Fraksi Gerindra, Hidayat.
Sementara tol Riau sudah selesai, pembebasan lahan masih menjadi kendala utama penyebab tol itu belum tuntas.
Untuk itu Gubernur Sumbar diminta agar mengkomandoi langsung pembebasan lahan demi mengejar pembangunan jalan tol.
“Kita ini sangat lamban. Bukan hanya Riau, Bengkulu pun juga lebih dulu selesai. Ini sudah lama genting, tak bisa lagi kita berleha-leha,” ujarnya.
Selain itu, Hidayat juga menilai bahwa Pemprov Sumbar masih amat lemah dalam hal lobi pemerintah pusat.
Hal ini tentu harus disikapi karena jika hanya mengandalkan APBD, maka tak akan mampu menopang kebutuhan biaya pembangunan infrastuktur di Sumbar.