bdadinfo.com

Pertama dan Terbesar di Asia Tenggara! Indonesia Resmi Menjadi Produsen Baterai Kendaraan Listrik - News

Indonesia jadi produsen baterai kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara

- Realisasi gagasan tentang kegiatan produksi baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) secara masif ini akan menjadi sejarah baru bagi industri otomotif Indonesia.

Gagasan ini akan direalisasikan dalam bentuk kegiatan produksi yang dilakukan oleh PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power yang merupakan perusahaan joint venture antara Hyundai Motor Company, LG Energy Solution, dan PT Indonesia Battery Corporation (IBC) yang berbasis di Karawang, Jawa Barat.

Program ini merupakan salah satu cita-cita Pemerintah Indonesia untuk memiliki kontribusi konkret dalam pembangunan ekosistem besar yang berkaitan dengan kendaraan listrik.

Baca Juga: Keragaman Sosial, Budaya dan Ekonomi Masyarakat Indonesia, Kunci Jawaban IPS Kelas 10 Halaman 281-285 Asesmen Bab 4

Hal ini juga menjadi bukti nyata dari program hilirisasi nikel, di mana program hilirisasi tersebut bertujuan untuk menciptakan nilai tambah dari kekayaan alam yang melimpah di Indonesia.

Proses pengolahan nikel dari mentah hingga menjadi produk akhir yang memiliki nilai tambah ini akan memberikan dampak positif bagi kondisi perekonomian berbagai lapisan masyarakat di Indonesia.

Rencananya, PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power akan memulai kegiatan produksi secara komersial baterai kendaraan listrik pada bulan April 2024.

Baca Juga: Dapatkan Uang hanya dengan Mudah! Berikut adalah Daftar Games Penghasil Saldo Dana

Dengan adanya realisasi dari gagasan ini tentu akan membawa Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara sebagai produsen sel baterai kendaraan listrik.

Di sisi lain hal ini juga mengukuhkan komitmen Pemerintah Indonesia untuk mendukung proyek pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (grand package) senilai 9,8 miliar US dollar atau setara dengan Rp 142 triliun.

Dikutip dari website resmi Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), bkpm.go.id menyatakan bahwa rangkaian proses panjang ini sudah dimulai dari tahap groundbreaking pada bulan September tahun 2021 lalu.

Baca Juga: Semen Padang FC Surati Pemerintah Provinsi Sumbar Terkait 2 Stadion di Sumatera Barat, Ada Apa?

Rangkaian sistem integrasi yang dibuat dari hulu sampai hilir juga membuat proyek investasi ini akan melibatkan tenaga kerja lintas generasi yang ada di Indonesia.

Tina Talisa selaku Staf Khusus Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menegaskan bahwa, sistem integrasi ini akan dimulai dari hulu tambang, kemudian ke smelter, lalu menuju proses pemurnian, pengolahan, prekursor, katoda, hingga akhirnya menjadi sel baterai.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat